Penjernihan Air Sungai Silau Skala Rumah Tangga Kabupaten Asahan Dengan Metode Elektrokoagulasi

Moraida Hasanah, Fynnisa Z, Intan Zahar, Rahmadsyah Rahmadsyah, Harmayani Harmayani, T Jukdin Saktisahdan

Abstract


challenge that frequently affects daily life. Generally, the community faces water sources that are discolored, oily, and emit unpleasant odors due to their origins as former rice fields or peat soil. Clean water is one of the main needs for humans for survival and is a determining factor in public health and welfare. Making clean water sources in Sidomulyo Village using the electrocoagulation method is one solution that can be offered. The electrocoagulation method involves utilizing electrical energy to coagulate and remove fine particles from water. By conducting simulations or raising awareness among the public about this method, it aims to provide assistance to the community while promoting understanding of how the electrocoagulation process can be used to purify contaminated water sources, addressing issues such as water discoloration, oiliness, and unpleasant odor.

 

Keywords: clean water; polluted water; electrocoagulation method

 

 

Abstrak : Masalah air bersih di Desa Sidomulyo terus menjadi isu yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, air yang digunakan oleh masyarakat di desa tersebut memiliki warna coklat kekuningan, terkontaminasi oleh minyak, dan memiliki aroma yang tidak sedap. Hal ini terjadi karena sumber air yang digunakan berasal dari bekas lahan pertanian sawah atau tanah gambut. Keberadaan air bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan berperan krusial dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk menciptakan sumber air bersih di Desa Sidomulyo adalah dengan menggunakan metode elektrokoagulasi. Metode elektrokoagulasi adalah proses penggumpalan dan pengendapan partikel-partikel halus dalam air dengan menggunakan energi listrik. Diharapkan dengan melakukan simulasi atau penyuluhan kepada masyarakat tentang metode elektrokoagulasi, maka masyarakat dapat terbantu sekaligus memahami tentang aplikasi metode elektrokoagulasi untuk penjernihan sumber air yang tercemar seperti warna air yang kuning kecoklatan, berminyak, dan berbau.

 

Kata kunci : air bersih; air tercemar; metode elektrokoagulasi

Full Text:

PDF

References


Aryanti, P.T.P., Nugroho, F.A. dan Susilowati (2020) “Penerapan Ipteks Unit Terintegrasi Elektrokoagulasi Dan Ultrafiltrasi Untuk Pengolahan Limbah Cair Tempe Di Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah,” Jurnal Widya Laksana, 9(2), hal. 176–182. Tersedia pada: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPKM/article/view/24309%0Ahttps://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPKM/article/download/24309/16746.

Cundari, L. et al. (2021) “Pemberdayaan Pengrajin Kain Jumputan Di Kawasan Tuan Kentang dalam Mengolah Limbah Cair Yang Terintegrasi Produk Riset Mahasiswa,” Seminar Nasional AVoER XIII 2021, hal. 151–158.

Djaja, I.M. et al. (2022) “Pengembangan Akses Air Minum di Pedesaan: Penyediaan Air Berbasis Masyarakat untuk Mencapai Akses Air Minum Aman di Banjar Dauh Peken, Bali,” Journal of Public Health and Community Service, 1(1), hal. 25–35. Tersedia pada: https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jphcs/article/view/13991.

Fadli, R.K. et al. (2018) “Aplikasi Elektrokoagulasi Untuk Pengolahan Limbah Batik,” Jurnal Abdikarya : Jurnal Karya Pengabdian Dosen dan Mahasiswa, 01(2), hal. 158–162.

Hasanah, M., Susilawati, S. dan Ramadhan, A. (2023) “Performance optimization of CuO-ZnO ceramic electrode on the electrocoagulation of wastewater,” Materials Science for Energy Technologies, 6, hal. 7–14. doi:10.1016/j.mset.2022.11.001.

Ihsan, S. et al. (2018) “Sosialisasi Penerapan Teknologi Pengolahan Air Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar,” Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(3), hal. 197–201. doi:http://10.24198/kumawula.v1i3. 22651.

Jumriadi et al. (2022) “Studi Eksperimen Metode Elektrokoagulasi dalam Menurunkan Kesadahan Air dengan Variasi Kombinasi Jenis Elektroda Inert dan Non Inert,” Jurnal Lentera : Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, 3(2), hal. 92–95.

Masthura (2019) “Penerapan Metode Elektrokoagulasi Sebagai Alternatif Pengolahan Air Bersih,” Laporan Penelitian Kluster : Penelitian Pembinaan / Peningkatan Kapasitas, hal. 71.

Pratiwi, Y., Santoso, G. dan Waluyo, J. (2014) “IbM Kelurahan Gulurejo (Kawasan Pengrajin Batik) Untuk Mengatasi Masalah Pencemaran Lingkungan Akibat Limbah Cair,” Jurnal Teknologi Technoscientia, 7(1), hal. 38–45.

Sandi, S. et al. (2021) “Sosialisasi dan Pendesaianan Sistem Elektrokoagulasi Bertenaga Surya dalam Pengolahan Limbah Batik Cual,” ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 3(1), hal. 49–54. doi:https://doi.org/10.24036/abdi.v3i1.64.




DOI: https://doi.org/10.33330/jurdimas.v6i3.2417

Article Metrics

Abstract view : 394 times
PDF - 181 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.