Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas
<p>JURDIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) ROYAL, is a scientific journal which is published by LPPM STMIK Royal Kisaran. The journal is published four times a year in January, April, July, and October. This journal contains a collection of works resulting from community service.</p> <p>Since January 2022, the journal has been accredited with<strong> "4th" </strong>grade by the Ministry of Research, Technology and Higher Education (RistekDikti) of The Republic of Indonesia, decision Number 1429/E5.3/HM.01.01/2022 which is valid for five years since <strong>volume 5 number 1 (january 2022)</strong> </p> <p>JURDIMAS with <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1415194492&&">ISSN 2614-7912 (printed)</a> and ISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1488971273&&">2622-3818 (online)</a></p> <p>DOI PREFIX (by Crossref): 10.33330/jurdimas</p> <p><strong><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/RJI1.gif" alt="" width="10%" height="20%"> <a href="https://search.crossref.org/?q=2622-3813" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/crossref1.gif" alt="" width="10%" height="20%"></a><a href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=QCeKywMAAAAJ&view_op=list_works&sortby=pubdate" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/GOOGLESCHOLAR1.gif" alt=""></a> <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2622-3813" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/ROAD2.gif" alt="" width="10%" height="20%"></a> <a href="https://onesearch.id/Repositories/Repository?library_id=1760" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/onesearch.gif" alt=""></a> <a href="http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/view/13850" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/garuda1.gif" alt="" width="10%" height="20%"></a> <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2622-3813" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/ISSN1.gif" alt="" width="10%" height="20%"></a></strong></p>STMIK Royalen-USJurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal2614-7912Digitalisasi Kantor Desa : Solusi Cerdas Meningkatkan Pelayanan Dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Silo Bonto Kabupaten Asahan
https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4023
<p><strong>Abstract:</strong> This PkM activity aims to provide new knowledge and insights for Silo Bonto Village officials on the benefits of digitalizing the village, improving village services, and empowering the community's economy. Silo Bonto Village has a population of 6,387 people spread across 11 hamlets. The majority of the people in Silo Bonto Village, Silau Laut District, Asahan Regency, are farmers who cultivate coconut and oil palm plantations. The Silo Bonto Village Office has a village application, but it has not been utilized, the problems that arise are the absence of skilled human resources in the village office who can run open desa application, secondly, the limited village budget to fund technological infrastructure. Another problem is that there is community resistance to the use of technology in the village service system. This activity aims to help villages find solutions to existing problems, one of which is providing knowledge and skills on how digitalization can make village services and economic empowerment more efficient and improved. The PkM activity was attended by village officials hamlet heads and representatives of the community totaling 24 people. The method used is Community Base-Participatory Research (CBPR). The results of activity, in addition to the implementation of this PkM activity, there has also been a transfer of knowledge from the implementer to the participants of the socialization about Village Office Digitalization: Smart Solutions to Improve Services and Community Economic Empowerment. </p> <p><br><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> village; digitalization; open desa;economic empowerment; improving village services</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Kegiatan PkM ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi aparat Desa Silo Bonto manfaat digitalisasi desa bagi peningkatan layanan desa dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Desa Silo Bonto yang berpenduduk 6387 jiwa yang tersebar di 11 dusun. Mayoritas masyarakat Desa Silo Bonto Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan adalah petani perkebunan kelapa dan kelapa sawit. Kantor Desa Silo Bonto memiliki aplikasi desa, namun belum dimanfaatkan, permasalahan yang muncul adalah belum adanya SDM terampil di kantor desa yang mampu menjalankan aplikasi Open Desa, kedua terbatasnya anggaran desa untuk mendanai infratruktur teknlogi. Permasalahan lainnya adalah ada resisitensi masyarakat dalam penggunaan teknologi dalam sistem pelayanan desa. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu desa dalam mencari solusi dari permasalahan yang ada, ssalah satunya memberikan pengetahuan dan keterampilan bagaimana digitalisasi mampu mengefisienkan dan meningkatkan layanan dan pemberdayaan ekonomi desa. Kegiatan Pk Mini dihadiri oleh apparat desa dan kepala dusun serta perwakilan Masyarakat yang berjumlah 24 orang. Metode yang digunakan adalah Community Base-Partisipatory Research (CBPR). Hasil kegiatan, selain terlaksananya kegiatan PkM ini juga telah terjadi transfer ilmu dari pelaksana ke peserta sosialisasi tentang Digitalisasi Kantor Desa: Solusi Cerdas Meningkatkan Pelayanan Dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> desa; digitalisasi; open desa; pemberdayaan ekonomi; peningkatan layanan desa</p>Elly RahayuHerman SaputraAdi Prijuna LubisWaode Aminah Andella
Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
2025-10-012025-10-018454555010.33330/jurdimas.v8i4.4023Product Catalog Creation as Visual Identity for Woro Srikandi Batik Pacitan
https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3586
<p><strong>Abstract:</strong> Batik Woro Srikandi, a traditional batik producer in Arjowinangun, Pacitan, faces significant challenges in digital marketing. This issue stems from a lack of professional promotional media and an underdeveloped visual identity, hindering the product's ability to compete in an increasingly competitive market. To address these constraints, the community service team designed an initiative comprising several methodological stages: (1) conducting a needs analysis of the partner through observation and interviews; (2) implementing training sessions on product photography and design; and (3) facilitating participatory mentorship for the local artisans in catalog production and visual identity development. The primary outcome of this project was the successful creation of a professional product catalog that features a consistent brand visual identity. This catalog is designed to strengthen brand identity, expand market reach, and provide a competitive advantage for Batik Woro Srikandi. It is anticipated that this catalog will not only enhance customer engagement and sales but also contribute to the long-term sustainability of Pacitan's traditional batik art.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> traditional batik; visual identity; product catalog; woro srikandi batik; digital branding</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Batik Woro Srikandi sebagai produsen batik tradisional di Arjowinangun, Pacitan, menghadapi kendala dalam pemasaran digital karena kurangnya media promosi yang profesional dan identitas visual yang kuat, sehingga menyulitkan produknya bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Untuk mengatasi hal ini, kegiatan pengabdian masyarakat ini dirancang dengan tahapan metode yang terdiri dari: (1) Analisis kebutuhan mitra melalui observasi dan wawancara; (2) Pelaksanaan pelatihan fotografi produk dan desain; serta (3) Pendampingan dalam pembuatan katalog dan pengembangan identitas visual yang dilakukan secara partisipatif bersama perajin. Capaian utama dari kegiatan ini adalah terwujudnya sebuah katalog produk profesional yang memuat identitas visual merek yang konsisten. Tujuannya adalah untuk memperkuat brand identity, memperluas jangkauan pasar, dan memberikan keunggulan kompetitif bagi Batik Woro Srikandi. Diharapkan, katalog ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan pelanggan dan penjualan, tetapi juga mendukung keberlanjutan seni batik tradisional Pacitan dalam jangka panjang. </p> <p><strong>Kata kunci:</strong> batik tradisional; identitas visual; katalog produk; batik woro srikandi; branding digital</p>Zainal Abidin AchmadPungky Febi Arifianto
Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
2025-10-012025-10-018455155810.33330/jurdimas.v8i4.3586Workshop Maket Sebagai Sarana Pengembangan Ilmu Pembuatan Maket Bagi SMKN 1 Kalipucang
https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3944
<p><strong>Abstract:</strong> SMKN 1 Kalipucang is one of the vocational high schools in Indonesia that offers a major in Building Information Modeling Design (DPIB). Students in the DPIB major are educated to be ready to work in terms of presenting building information visually in the form of mockups and animations. However, students at SMKN 1 Kalipucang still need information about the steps of making mockups that are in line with the standards of the real working industry. The Architecture Study Program at UKDW has an Architectural Communication Techniques class that learns about making model mockups for architectural presentations. Therefore, SMKN 1 Kalipucang in collaboration with the Architecture Study Program of UKDW held a workshop on mockup making for the 11th grade students of the DPIB Department of SMKN 1 Kalipucang so that students can develop knowledge in making mockups. This activity used a training method that began with an explanation and continued with a workshop held in groups. From the workshop, 100% of students were able to make a simple building mockup in a limited time.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Building mockup; vocational high school; workshop</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> SMKN 1 Kalipucang merupakan salah satu SMK di Indonesia yang menawarkan jurusan Desain Pemodelan Informasi Bangunan (DPIB). Siswa pada jurusan DPIB dididik agar siap untuk bekerja dalam hal menyajikan informasi bangunan secara visual dalam bentuk maket maupun animasi. Namun demikian, siswa di SMKN 1 Kalipucang masih membutuhkan informasi tentang langkah-langkah pembuatan maket yang sesuai dengan standar dunia kerja. Program Studi Arsitektur UKDW memiliki kelas Teknik Komunikasi Arsitektur yang mengajarkan tentang salah satunya pembuatan maket model dalam presentasi arsitektur. Oleh karena itu, SMKN 1 Kalipucang bekerjasama dengan Program Studi Arsitektur UKDW mengadakan workshop pembuatan maket bagi siswa Kelas XI Jurusan DPIB SMKN 1 Kalipucang agar siswa dapat mengembangkan ilmu dalam membuat maket. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode pelatihan dengan penyuluhan dan workshop secara berkelompok. Dari workshop yang telah dilakukan, 100% siswa mampu untuk membuat maket bangunan sederhana dalam waktu yang terbatas.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Maket bangunan; SMK; workshop</p> <p> </p>Tabita Febriawaty Kartika PutriVincensius Oktsaga Pilar Abadi
Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
2025-10-022025-10-028455956410.33330/jurdimas.v8i4.3944Pelatihan Guru Untuk Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Suportif Dan Menyenangkan Di Lingkungan YPKI Magelang
https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4095
<p><strong>Abstract:</strong> This community service (PkM) aims to provide training for teachers on how to create a supportive and fun learning environment for students in their classrooms. This PkM was carried out offline on Wednesday, 15 November 2023, at 9.00-12.00 WIB. The main participants of the training were 33 teachers, consisting of two teachers of Learning Group for toddlers (KB), six teachers of Kindergarten (TK), ten teachers of Elementary School (SD), seven teachers of Junior High School (SMP), and eight teachers of Senior High School (SMA) in <em>Yayasan Perguruan Kristen Indonesia</em> (YPKI) Magelang. In the presentation session, the author discussed five main principles to help the PkM participants in creating a supportive and fun learning environment, namely: 1) using technology to make learning interesting and fun; 2) taking sufficient time to guide students to practice new learning materials; 3) making rules regarding how students should communicate and act; 4) creating supportive friendship groups; and 5) scheduling teacher professional development meetings in the school to learn from each other and share knowledge. The session concluded with a discussion with the PkM participants, implying that teachers must take an active role to create a supportive environment for their students. </p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> learning environment; learning; teaching; technology</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan pelatihan untuk para guru tentang bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan menyenangkan untuk para siswa mereka di dalam kelas. Kegiatan PkM ini dilaksanakan secara luring pada hari Rabu, 15 November 2023, jam 09.00-12.00 WIB. Peserta utama pelatihan ini adalah 33 orang guru, yang terdiri dari dua orang guru KB, enam orang guru TK, sepuluh orang guru SD, tujuh orang guru SMP, dan delapan orang guru SMA di bawah naungan Yayasan Perguruan Kristen Indonesia (YPKI) Magelang. Di dalam sesi pemaparan materi, penulis membahas lima prinsip utama untuk membantu para peserta PkM dalam menciptakan lingkungan belajar yang supotif dan menyenangkan tersebut. Kelima prinsip tersebut adalah: 1) menggunakan teknologi untuk membuat pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan; 2) meluangkan waktu yang cukup untuk membimbing siswa berlatih materi pembelajaran yang baru; 3) membuat peraturan terkait bagaimana siswa harus berkomunikasi dan bertindak; 4) membuat kelompok pertemanan yang saling mendukung; dan 5) menjadwalkan pertemuan pengembangan profesionalitas guru di sekolah untuk dapat saling belajar dan berbagi ilmu pengetahuan satu sama lainnya. Sesi diakhiri dengan diskusi dengan para peserta PkM yang menyiratkan bahwa guru harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi siswa mereka. </p> <p><strong>Kata kunci:</strong> lingkungan belajar; pembelajaran; pengajaran; teknologi</p>Yustinus Calvin Gai Mali
Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
2025-10-022025-10-028456557010.33330/jurdimas.v8i4.4095Pendekatan Activity Based Learning Untuk Pembelajaran Bahasa Inggris di Sanggar Belajar Sido Mulyo
https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4099
<p><strong>Abstract:</strong> English proficiency from an early age plays a significant role in shaping the competence of the younger generation to face global challenges. At Sanggar Belajar Tembesi Sidomulyo, English learning is not yet optimal because the teachers lack a for-mal educational background in the field, causing students to have difficulty mastering basic vocabulary, pronunciation, and understanding instructions. This research aims to address this problem by implementing an Activity Based Learning (ABL) approach, which emphasizes active student involvement through direct activities such as games, songs, visual simulations, and pronunciation exercises. This activity was carried out in four sessions on July 22, July 25, July 29, and August 4, 2025. Evaluation results indi-cate notable improvement. Among the five participating students, four students (80%) showed an average 20% increase in basic vocabulary mastery compared to pre-activity levels. Ninety percent demonstrated clearer pronunciation, and all students (100%) re-ported feeling enthusiastic and more motivated to learn. These findings confirm that the Activity Based Learning (ABL) approach is effective in enhancing participation and learning motivation while creating an enjoyable and meaningful learning experience. All students expressed interest in joining similar activities in the future.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> activity-based learning; early english acquisition; vocabulary development; community service program; learner motivation; pronunciation improvement.</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Penguasaan Bahasa Inggris sejak usia dini memiliki peran penting dalam membentuk kompetensi generasi muda untuk menghadapi tantangan global di masa depan. Di Sanggar Belajar Tembesi Sidomulyo, pengajaran Bahasa Inggris belum optimal karena pengajar tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang tersebut, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam penguasaan kosakata dasar, pelafalan, serta pemahaman instruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan pendekatan. Activity Based Learning (ABL), yang menekankan keterlibatan aktif siswa melalui aktivitas langsung seperti permainan, lagu, dan latihan pelafalan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam empat sesi pada tanggal 22 Juli, 25 Juli, 29 Juli, dan 4 Agustus 2025. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dari lima siswa peserta, empat siswa (80%) mengalami peningkatan penguasaan kosakata dasar rata-rata 20% dibandingkan sebelum kegiatan. Sebanyak 90% siswa menunjukkan per-baikan pelafalan, dan seluruh peserta (100%) menyatakan merasa senang serta lebih termotivasi mengikuti pembelajaran.Temuan ini membuktikan bahwa pendekatan Activity Based Learning (ABL) efektif dalam meningkatkan partisipasi dan motivasi belajar, sekaligus menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna. Seluruh siswa juga menyampaikan minat untuk mengikuti kegiatan serupa di masa mendatang.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> activity-based learning; keterlibatan siswa; pembelajaran bahasa inggris; pembelajaran anak usia dini; sanggar belajar sidomulyo.</p>Theodesia Lady PratiwiLeil Badrah ZakiHendra NugrahaAnnisa Gina IlmayanaTasya MelyarismanShabrina Shalma NugrohoZico Kevin Mamusung
Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
2025-10-032025-10-038457157810.33330/jurdimas.v8i4.4099Pelatihan Media Pembelajaran Berbasis AI Untuk Guru UPTD SDN 010106 Sei Silau Barat
https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4069
<p><strong>Abstract:</strong> This community service describes the implementation of artificial intelligence (AI)-based learning media training for elementary school teachers at the UPTD SDN 010106 Sei Silau Barat, Setia Janji. The background of the activity is the limited understanding and skills of teachers in utilizing AI applications (e.g., ImageFX, Canva AI, and ChatGPT) to create interesting, interactive, and student-specific learning media. The implementation method includes three stages: preparation (interviews & needs observations), implementation (face-to-face workshops, demonstrations, and supervised independent practice), and evaluation (pre-post surveys and work assessments). This can be seen from the results of the pre-test and post-test conducted at the beginning and end of the training, from 31% pre-test to 88% post-test showing a significant difference. The results of this training showed a 57% increase in teachers' practical understanding, the development of AI-based teaching media in core subjects, and plans for sustainable adoption in the classroom. This activity contributes to improving educators' ICT competencies and encouraging the integration of modern technology in elementary schools.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> artificial intelligence; community service; elementary school teachers; imageFX; learning media; training.</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Pengabdian ini mendeskripsikan pelaksanaan pelatihan media pembelajaran berbasis kecerdasan buatan (AI) bagi guru sekolah dasar di UPTD SDN 010106 Sei Silau Barat, Setia Janji. Latar belakang kegiatan adalah masih terbatasnya pemahaman dan keterampilan guru dalam memanfaatkan aplikasi AI (misalnya ImageFX, Canva AI, dan ChatGPT) untuk membuat media ajar yang menarik, interaktif, dan sesuai karakteristik siswa. Metode pelaksanaan meliputi tiga tahap: persiapan (wawancara & observasi kebutuhan), pelaksanaan (workshop tatap muka, demo, dan praktik mandiri tersupervisi), serta evaluasi (pre–post survey dan penilaian karya). Hal ini dapat diliat dari hasil pre-test dan post-test yang dilakukan di awal dan di akhir pelatihan, dari 31% pre-test ke angka 88% post-test menunjukan perbedaan yang signifikan. Hasil pelatihan ini menunjukkan peningkatan sebesar 57% pada pemahaman praktis guru, penyusunan media ajar berbasis AI pada mata pelajaran inti, serta rencana adopsi berkelanjutan di kelas. Kegiatan ini berkontribusi pada peningkatan kompetensi TIK pendidik dan mendorong integrasi teknologi modern di sekolah dasar.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> guru SD; imageFX; kecerdasan buatan; media pembelajaran; pelatihan; pengabdian masyarakat.</p> <p> </p>Chitra LatiffaniAdi Mas Afandi Yori Apridonal
Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
2025-10-032025-10-038457958410.33330/jurdimas.v8i4.4069Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pendampingan Pembuatan Bahan Ajar Berbasis Edugame Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di SMPN 29 Bengkulu Tengah
https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4058
<p><strong>Abstract:</strong> This community service program aimed to improve teachers’ competence in creating digital learning materials based on educational games (edugames) to enhance students’ learning motivation. The activity was conducted at SMP Negeri 29 Bengkulu Tengah with 15 participating teachers. The program adopted a workshop approach, including the introduction of edugame concepts, guidance in designing digital learning scenarios, and hands-on practice using free-access edugame platforms. Teachers actively engaged in discussions and collaborative work, resulting in several prototype edugames ready for classroom trials. The outcome indicates increased teacher skills in integrating technology into teaching and potential improvement in students’ engagement through interactive digital learning resources.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> digital learning materials; edugame; learning motivation; teacher competency</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam membuat bahan ajar digital berbasis permainan edukatif (<em>edugame</em>) untuk mendorong motivasi belajar siswa. Kegiatan dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bengkulu Tengah dengan peserta sebanyak 15 guru. Metode yang digunakan adalah pelatihan (<em>workshop</em>) yang mencakup pengenalan konsep <em>edugame</em>, pendampingan penyusunan skenario pembelajaran digital, dan praktik langsung menggunakan platform <em>edugame</em> yang dapat diakses secara gratis. Peserta terlibat aktif dalam diskusi dan kolaborasi, sehingga dihasilkan beberapa prototipe <em>edugame</em> yang siap diujicobakan di kelas. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran serta potensi peningkatan keterlibatan siswa melalui bahan ajar digital yang interaktif.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: bahan ajar digital; edugame; motivasi belajar siswa; kompetensi guru</p>Ayudho SelvianiJayanti SyahfitriAgung Kharismanasral
Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
2025-10-042025-10-048458559010.33330/jurdimas.v8i4.4058Peningkatan Produktivitas Produk Jamur Tiram Cicoro Farm Kelurahan Bulurokeng Makassar
https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4085
<p><strong>Abstract:</strong> Oyster mushroom cultivation in Bulurokeng Village, Makassar, can be an alternative to empower local communities to be more productive. The main problems experienced by partners are the use of manual and simple tools, which slows oyster mushroom production, the lack of bookkeeping in accordance with Financial Accounting Standards, and suboptimal marketing. The method used by the community service team as a form of solution to the problems faced by partners is to provide appropriate technological tools and provide training, outreach, and conduct focus group discussions. The role of technology is expected to have an impact in building community innovation. The results of this activity show that productivity in oyster mushroom production has increased by 300%, partners are able to make simple bookkeeping according to SAK and partners have new packaging equipped with labels that are marketed online.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> oyster mushrooms; packaging; marketing; business bookkeeping; productivity</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Budidaya jamur tiram di Kelurahan Bulurokeng Makassar, mampu menjadi alternatif dalam memberdayakan masyarakat lokal agar lebih produktif. Permasalahan utama yang dialami mitra adalah penggunaan alat yang masih manual dan sederhana sehingga memperlambat produksi jamur tiram, belum ada pembukuan sesuai Standar Akuntansi Keuangan serta pemasaran yang tidak dilakukan secara optimal. Adapun metode yang dilakukan tim pengabdian sebagai bentuk solusi dari permasalahan yang dihadapi mitra yaitu dengan memberikan alat teknologi tepat guna dan memberikan pelatihan, sosialisasi serta melakukan focus group discussion. Peran teknologi diharapkan memberi dampak dalam rangka membangun masyarakat dalam berinovasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan produktivitas dalam produksi jamur tiram meningkat sebesar 300%, mitra mampu membuat pembukuan sederhana sesuai SAK dan mitra memiliki kemasan baru dilengkapi label yang dipasarkan secara online. </p> <p><strong>Kata kunci:</strong> jamur tiram; kemasan; pemasaran; pembukuan usaha; produktivitas</p>Irmah Halimah BachtiarAgus Salim SyamSupiatiRizki ZakinaSri Nurhidayah
Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
2025-10-042025-10-048459159610.33330/jurdimas.v8i4.4085Mitigasi Cuaca Buruk Dan Pemasangan Penangkal Petir Sebagai Upaya Keselamatan Nelayan Kub Geronggong
https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4077
<p><strong>Abstract:</strong> Many traditional fishermen in Indonesia still experience a decreasing income during the rainy season due to bad weather conditions. This community service activity aims to improve the safety of fishermen through the installation of lightning rods and education on bad weather conditions at sea. This activity was carried out in Segoro Tambak Village, Sedati District, Sidoarjo Regency, East Java. The participants in this activity are local fishermen who are members of the KUB Geronggong. The methods used in this activity include 1. Initial Survey; 2. Socialization; 3. Training Session; 4. Technology Application; and 5. Mentoring and Evaluation. The results of the pre-test and post-test showed that the fishermen's level of understanding increasing by 8%. Based on the questionnaire results, the majority of fishermen gave positive feedback of this activity. In terms of program assessment, 71.4% of participants stated that the material provided was very easy to understand, and 82.1% of participants considered the speakers' delivery to be very clear. The opportunity to ask questions was also considered sufficient by 64.3% of participants, while in terms of satisfaction, 85.7% of participants stated that they were very happy to participate in this activity. All participants (100%) stated that this activity increased their knowledge, improved their preparedness for bad weather, and encouraged the application of knowledge in their daily lives.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> bad weather; fishermen; lightning rods; mitigation</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak: </strong>Masih banyak nelayan tradisional di Indonesia yang penghasilannya turun di musim penghujan karena kendala cuaca buruk. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan nelayan melalui pemasangan alat penangkal petir dan edukasi cuaca buruk saat melaut. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Segoro Tambak, Kecataman Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Mitra dari kegiatan ini merupakan nelayan lokal yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Geronggong. Metode kegiatan meliputi 1.Survey Awal; 2.Sosialisasi; 3.Pelatihan; 4.Penerapan Teknologi; serta 5.Pendampingan dan Evaluasi. Dari hasil <em>pre-test</em> dan <em>post-test </em>didapati tingkat pemahaman nelayan meningkat sebesar 8%. Berdasarkan hasil kuesioner, mayoritas nelayan memberikan penilaian positif terhadap kegiatan ini. Pada aspek penilaian acara, sebanyak 71,4% peserta menyatakan materi yang diberikan sangat mudah dipahami, dan 82,1% peserta menilai penyampaian narasumber sangat jelas. Kesempatan bertanya juga dinilai sangat cukup oleh 64,3% peserta, sedangkan dari sisi kepuasan, 85,7% peserta menyatakan sangat senang mengikuti kegiatan ini. Seluruh peserta (100%) menyatakan kegiatan ini menambah pengetahuan, meningkatkan kesiapan menghadapi cuaca buruk, serta mendorong penerapan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> cuaca buruk; mitigasi; nelayan; penangkal petir</p>Prativi Khilyatul AuliyaFitroh ResmiSeptaviola Dini UtamiMohammad Basuki RahmatDimas Fanny KusumaIlyasa' Maula Basharon
Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
2025-10-062025-10-068459760410.33330/jurdimas.v8i4.4077Pemberdayaan CV Dazry Harapan Melalui Digitalisasi Stok Dan Standar Produksi
https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4098
<p><strong>Abstract:</strong> This community service program was carried out to empower the Dazry Harapan Household Industry, a laundry perfume MSME in Jambi City. The partner faced two main problems: business management that was still manual and unstructured production processes. The proposed solutions included the digitalization of transaction and stock recording through a web-based system, the preparation of Standard Operating Procedures (SOP) for production, and digital literacy training. The implementation method consisted of planning, training, mentoring, and evaluation, involving lecturers and students. The results showed that the program targets were achieved: 100% of transactions and stock were recorded digitally, production capacity increased by at least 50%, production cycle time was reduced by 30%, and there were indications of increased revenue and partner satisfaction. This program not only improved business efficiency and product quality consistency but also created a social impact by enhancing the digital literacy of the partner. Furthermore, the program contributes to the achievement of the SDGs (Goal 8: Decent Work and Economic Growth) and university performance indicators. In the future, the developed system is recommended to be integrated with e-commerce platforms to expand market access.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> community empowerment; digitalization; jambi city; sop production; stock management</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk memberdayakan UMKM parfum laundry Dazry Harapan di Kota Jambi. Mitra menghadapi dua permasalahan utama, yaitu manajemen usaha yang masih manual dan proses produksi yang belum terstruktur. Solusi yang ditawarkan adalah digitalisasi pencatatan transaksi dan stok berbasis web, penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) produksi, serta pelatihan literasi digital. Metode pelaksanaan meliputi perencanaan, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi dengan melibatkan dosen dan mahasiswa. Hasil kegiatan menunjukkan tercapainya target program, yakni 100% pencatatan transaksi dan stok dilakukan secara digital, peningkatan kapasitas produksi minimal 50%, penurunan waktu siklus produksi sebesar 30%, serta adanya indikasi peningkatan omzet dan kepuasan mitra. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi usaha dan konsistensi kualitas produk, tetapi juga memberikan dampak sosial berupa peningkatan literasi digital mitra. Selain itu, program ini berkontribusi pada pencapaian SDGs (Tujuan 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan IKU perguruan tinggi. Ke depan, sistem digital ini direkomendasikan untuk dikembangkan lebih lanjut melalui integrasi dengan e-commerce guna memperluas akses pasar.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> digitalisasi; kota jambi; manajemen stok; pemberdayaan masyarakat; sop produksi</p>Muhammad Hadi SaputraSigit KurniawanJohandri Iqbal
Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
2025-10-072025-10-078460561210.33330/jurdimas.v8i4.4098Peningkatan Literasi Digital Bagi Guru SD Negeri 132408 Kota Tanjungbalai Dalam Mencegah Dan Mengatasi Cybercrime
https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4072
<p><strong>Abstract:</strong> The rapid development of digital technology in education presents significant benefits, but it also introduces serious challenges in the form of increasing threats of Cybercrime. Teachers at SD Negeri 132408 Kota Tanjungbalai, as the frontline of education, often lack an adequate understanding of digital literacy and how to handle cybercrimes, such as the spread of false information, data theft, and violations of digital ethics. This community service activity aims to enhance the digital literacy capacity of teachers in preventing and addressing Cybercrime within the school environment. The methods used include intensive training, group discussions, case studies, and practical simulations, implemented in three stages: preparation, implementation, and evaluation. The solutions offered encompass providing digital literacy materials, Cybercrime prevention training, and developing practical guidelines. Evaluation results show that teacher understanding increased significantly, with the average score rising from 45 to 78 (p<0.05). The targeted outputs of this activity are the publication of a scientific article in a Sinta 5 accredited national journal as a mandatory output, and a popular article in mass media as an additional output. This activity is expected to increase teachers' awareness and skills in creating a safe and healthy digital education environment.</p> <p><strong>Keywords</strong>: cybercrime; digital literacy; education; elementary school teachers; training</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Pesatnya perkembangan teknologi digital di dunia pendidikan menghadirkan manfaat besar, namun juga memunculkan tantangan serius berupa meningkatnya ancaman Cybercrime. Guru di SD Negeri 132408 Kota Tanjungbalai, sebagai garda terdepan pendidikan, seringkali belum memiliki pemahaman yang memadai tentang literasi digital dan cara menghadapi kejahatan siber, seperti penyebaran informasi palsu, pencurian data, dan pelanggaran etika digital. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas literasi digital guru dalam mencegah dan mengatasi Cybercrime di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan berupa pelatihan intensif, diskusi kelompok, studi kasus, dan simulasi praktik, yang dilaksanakan dalam tiga tahap: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Solusi yang ditawarkan mencakup pemberian materi literasi digital, pelatihan pencegahan Cybercrime, dan penyusunan panduan praktis. Hasil evaluasi menunjukkan pemahaman guru meningkat signifikan dari skor rata-rata 45 menjadi 78 (p<0.05). Target luaran dari kegiatan ini adalah publikasi artikel ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi Sinta 5 sebagai luaran wajib, dan artikel di media massa sebagai luaran tambahan. Diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran dan keterampilan guru dalam menciptakan lingkungan pendidikan digital yang aman dan sehat.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: cybercrime; guru sd; literasi digital; pelatihan; pendidikan</p>Iqbal Kamil SiregarEndra Saputra
Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
2025-10-092025-10-098461361810.33330/jurdimas.v8i4.4072Pelatihan Belajar Bahasa Inggris Dasar Pada Siswa SDN Bicorong II Pamekasan
https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4122
<p><strong>Abstract:</strong> English is a universal language used in many countries around the world. SDN Bicorong II is located in Bicorong Village, Pamekasan Regency. Students often struggle with English and are reluctant to learn it. As a means to improve their English communication skills, a tutoring program offers basic English instruction to SDN Bicorong II students. A total of 29 students participated in the community service program for basic English tutoring. Each session lasted 90 minutes and was conducted over two days. Socialization, instruction, mentoring, and assessment were part of the approach implemented to provide basic English tutoring to students. Only 17.24% of students who completed the test passed, while 82.76% of the other students failed, based on the learning outcomes of elementary school students before the tutoring program. The overall average score was 62. The results after the basic English tutoring program showed that of the 29 elementary school students who took the test, 86.21% passed and 13.79% failed. The data shows that students who did not pass the test got a score range of 55-69 while students who passed the test got a score range of 70-100. The average score of 29 students was 76. Thus, basic English tutoring can improve the abilities and learning outcomes of students at SDN Bicorong II.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> basic english; communicative approach; evaluation; learning; training</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Bahasa Inggris merupakan bahasa universal yang digunakan di banyak negara di seluruh dunia. SDN Bicorong II terletak di Desa Bicorong Kabupaten Pamekasan. Para siswa biasanya kesulitan berbahasa Inggris dan enggan mempelajarinya. Sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan komunikasi bahasa Inggris mereka, program bimbingan belajar menawarkan pengajaran bahasa Inggris dasar kepada siswa SDN Bicorong II. Sebanyak 29 siswa berpartisipasi dalam program pengabdian masyarakat bimbingan belajar bahasa Inggris dasar. Setiap sesi berdurasi 90 menit selama dua hari. Sosialisasi, instruksi, pendampingan, dan penilaian merupakan bagian dari pendekatan yang diterapkan untuk memberikan bimbingan belajar bahasa Inggris dasar kepada siswa. Hanya 17,24% siswa yang menyelesaikan tes lulus, sementara 82,76% siswa lainnya tidak lulus, berdasarkan hasil belajar siswa sekolah dasar sebelum program bimbingan belajar. Skor rata-rata keseluruhan adalah 62. Hasil setelah dilakukan bimbingan belajar bahasa Inggris dasar menunjukan bahwa dari 29 siswa SD yang ikut tes 86,21% siswa lulus tes dan 13,79% siswa tidak lulus. Data menunjukan bahwa siswa tidak lulus tes mendapat rentang nilai 55-69 sedangkan siswa yang lulus tes mendapat rentang nilai 70-100. Hasil nilai rata-rata dari 29 siswa adalah 76. Dengan demikian bimbingan belajar bahasa Inggris dasar dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa SDN Bicorong II.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> bahasa inggris dasar; evaluasi; pelatihan; pembelajaran, pendekatan komunikatif</p>Aditya Dandy FiratamaRizqi Azam SyaichonWa’idul HasanFakhrur Rozi ArifinAl FarisiNurul Ilmi
Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
2025-10-092025-10-098461962410.33330/jurdimas.v8i4.4122