https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/issue/feedJurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal2025-08-01T06:16:54+00:00Arip Muhridanlppmstmikroyal@gmail.comOpen Journal Systems<p>JURDIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) ROYAL, is a scientific journal which is published by LPPM STMIK Royal Kisaran. The journal is published four times a year in January, April, July, and October. This journal contains a collection of works resulting from community service.</p><p>Since January 2022, the journal has been accredited with<strong> "4th" </strong>grade by the Ministry of Research, Technology and Higher Education (RistekDikti) of The Republic of Indonesia, decision Number 1429/E5.3/HM.01.01/2022 which is valid for five years since <strong>volume 5 number 1 (january 2022)</strong> </p><p>JURDIMAS with <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1415194492&&">ISSN 2614-7912 (printed)</a> and ISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1488971273&&">2622-3818 (online)</a></p><p>DOI PREFIX (by Crossref): 10.33330/jurdimas</p><p><strong><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/RJI1.gif" alt="" width="10%" height="20%" /> <a href="https://search.crossref.org/?q=2622-3813" target="_blank"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/crossref1.gif" alt="" width="10%" height="20%" /></a><a href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=QCeKywMAAAAJ&view_op=list_works&sortby=pubdate" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/GOOGLESCHOLAR1.gif" alt="" /></a> <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2622-3813" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/ROAD2.gif" alt="" width="10%" height="20%" /></a> <a href="https://onesearch.id/Repositories/Repository?library_id=1760" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/onesearch.gif" alt="" /></a> <a href="http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/view/13850" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/garuda1.gif" alt="" width="10%" height="20%" /></a> <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2622-3813" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/ISSN1.gif" alt="" width="10%" height="20%" /></a></strong></p>https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3789Pelatihan Manajemen Keuangan Dalam Meningkatkan Daya Saing Serta Keberlanjutan Bisnis UMKM di Desa Burai2025-07-10T03:42:02+00:00Endah Dewi Purnamasariendahdps@uigm.ac.idReny Aziatulrenyaziatul@uigm.ac.idAsmawati Asharieasmawati@uigm.ac.id<p><strong>Abstract:</strong> Burai Village in Ogan Ilir Regency, South Sumatra, has significant potential in the Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) sector, particularly in the creative industry, culinary arts, and handicrafts. However, MSMEs in this village face various challenges, especially in financial management, such as unstructured bookkeeping, low financial literacy, and limited access to formal capital. This community service program aims to enhance MSME actors’ understanding of the importance of sound financial management and the use of technology in managing their finances. The program was implemented in three stages: preparation (survey and material development), implementation (socialization and training), and evaluation to ensure participants' understanding and application of financial management practices. The training results showed a significant improvement in MSME actors' knowledge of financial recording, separation of personal and business finances, and the use of digital tools such as Sepran accounting apps and e-wallets. MSME actors also began preparing more structured financial reports to facilitate access to funding. This program successfully improved the competitiveness and sustainability of MSMEs in Burai Village.</p><p><strong>Keywords</strong>: financial management; UMKM; digital technology</p><p> </p><p><strong>Abstrak:</strong> Desa Burai di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, memiliki potensi besar dalam sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya di industri kreatif, kuliner, dan kerajinan tangan. Namun, UMKM di desa ini menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam pengelolaan keuangan, seperti pencatatan yang tidak terstruktur, rendahnya literasi keuangan, serta kesulitan dalam mengakses permodalan formal. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelaku UMKM tentang pentingnya manajemen keuangan yang baik dan pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan keuangan mereka. Metode pengabdian dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu persiapan (survey dan penyusunan materi), pelaksanaan (sosialisasi dan pelatihan), serta evaluasi untuk memastikan pemahaman dan implementasi pengelolaan keuangan oleh pelaku UMKM di Desa Burai Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman pelaku UMKM mengenai pencatatan keuangan, pemisahan keuangan pribadi dan usaha, serta pemanfaatan teknologi digital, seperti aplikasi akuntansi sepran dan e-wallet. Pelaku UMKM juga mulai mempersiapkan laporan keuangan yang lebih terstruktur untuk mempermudah akses modal. Program ini berhasil meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis UMKM di Desa Burai.</p><p><strong>Kata kunci</strong>: manajemen keuangan; UMKM; teknologi digital</p>2025-07-01T03:31:35+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3686Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemanfaatan Limbah KOHE Ternak Kambing sebagai Media Tanam2025-07-10T03:42:02+00:00Roihatur Rohmahroiha.rohmah@unugiri.ac.idBurhanatut Dyanaburhanatut@unugiri.ac.idRidlwan Hambaliridlwan@unugiri.ac.idAchmad Fatichul Al-HakimFatichul22@gmail.comAnanda Romy Kurniawananandaromy2019@gmail.com<p>Goat waste has many benefits for plants. Many residents of Grabagan Village have goats as livestock, so goat droppings are often found in the Grabagan Village Tuban settlement. This Community Service aims to empower the community to use goat dung as a planting medium in Grabagan village. Piles of goat droppings can cause air pollution which can disrupt residents' activities. One of solutions to reducing goat waste is to use it as a planting medium. The method used is the ABCD method (Asset Based Community Development). Community service activities were carried out in Grabagan village with participants from 30 PKK women and 20 students from UPT SDN I Grabagan. Training activities involve participants in direct practice in making planting media. Increased knowledge of participants regarding understanding planting media from goat manure, namely from the first meeting 60% to 90% at the second meeting. Monitoring carried out after the training activity revealed that 45% of the participants practiced the utilization and use of goat dung planting media in their homes. Apart from residents' homes, planting media is also used for the toga corner in the Grabaga village hall.</p><p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> animal waste (KOHE); goat waste; planting media; toga</p><p> </p><p><strong>Abstrak:</strong> Limbah kotoran kambing memiliki banyak manfaat untuk tumbuhan. Warga Desa Grabagan banyak yang memiliki hewan ternak kambing sehingga kotoran kambing banyak ditemukan di pemukiman Desa Grabagan Tuban. Kotoran kambing yang menumpuk bisa menimbulkan polusi udara sehingga menganggu aktivitas warga. Salah satu solusi mengurangi limbah kotoran kambing dapat digunakan sebagai media tanam. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan kotoran kambing sebagai media tanam di desa Grabagan. Metode yang digunakan yaitu metode ABCD (<em>Asset Based Community Development</em>). Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di desa Grabagan dengan peserta dari 30 ibu-ibu PKK dan 20 siswa dari UPT SDN I Grabagan. Kegiatan pelatihan melibatkan peserta untuk praktik langsung untuk membuat media tanam. Peningkatan pengetahuan peserta tentang pemahaman media tanam dari kotoran kambing yaitu dari pertemuan pertama 60% menjadi 90% pada pertemuan kedua. Monitoring yang dilakukan setelah kegiatan pelatihan diketahui bahwa terdapat 45% dari peserta yang mempraktikkan dalam pemanfaatan dan penggunaan media tanam dari kotoran kambing di rumah mereka. Selain di rumah warga, media tanam juga dimanfaatkan untuk pojok toga yang ada di balai desa Grabagan.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> kotoran hewan (KOHE); limbah kotoran kambing; media tanam; toga</p>2025-07-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3850Membangun Konsep Diri Positif Melalui Peer Group Sebagai Manajemen Diri Dampak Bullying Pada Remaja Putri2025-07-10T03:42:03+00:00Lia Dwi PrafitriL02Prafitri@gmail.comEka Budiartoekabudiarto@gmail.comSuparni SuparniSuparni@gmail.comNina Zuhananinazuhana@gmail.com<p>Young women in orphanages often experience psychosocial challenges, such as low self-esteem and experiences of bullying, which affect their emotional and social well-being. This service aims to improve self-concept through a peer group approach as a self-management strategy against the impact of bullying. The methods used include focused group discussions (FGD), education, peer group formation, role play, mentoring, and evaluation. The results show an increase in self-concept understanding, the formation of an active and supportive peer group, improvement in self-management skills, increased self-confidence, the development of peer group modules or guides, and the establishment of sustainable partnerships. Pre-test to post-test scores increased by an average of 1.4 points. Peer groups are effective in creating a safe environment and strengthening positive interactions between adolescents. This intervention has a positive impact on the psychosocial aspect and has the potential to be replicated in other orphanages as a form of promotive and preventive mental health. Cross-sectoral support, such as caregivers, educators, and health workers, is needed for sustainable programs and optimal results.</p><p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> bullying; self-concept; orphanage; peer group; young women</p><p> </p><p><strong>Abstrak:</strong> Remaja putri di panti asuhan sering mengalami tantangan psikososial, seperti rendahnya konsep diri dan pengalaman bullying, yang memengaruhi kesejahteraan emosional dan sosial mereka. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan konsep diri melalui pendekatan peer group sebagai strategi manajemen diri terhadap dampak bullying. Metode yang digunakan meliputi diskusi kelompok terfokus (FGD), edukasi, pembentukan kelompok sebaya, role play, pendampingan, dan evaluasi. Hasil capaian menunjukkan peningkatan pemahaman konsep diri, terbentuknya peer group yang aktif dan suportif, peningkatan kemampuan manajemen diri, peningkatan rasa percaya diri, tersusunnya modul atau panduan peer group dan terjalinnya kemitraan berkelanjutan. Skor pre-test ke post-test naik rata-rata 1,4 poin. Peer group terbukti efektif menciptakan lingkungan aman dan memperkuat interaksi positif antarremaja. Intervensi ini memberikan dampak positif pada aspek psikososial dan berpotensi direplikasi di panti lain sebagai bentuk promotif dan preventif kesehatan mental. Dukungan lintas sektor seperti pengasuh, pendidik, dan tenaga kesehatan diperlukan agar program berkelanjutan dan hasilnya optimal.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> bullying; konsep diri; panti asuhan; peer group; remaja putri</p>2025-07-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3504Program Pendampingan Debat Bahasa Inggris Bagi Siswa SMA Di Palangka Raya2025-07-10T03:42:03+00:00Emeral Emeralemeral_pspbi@fkip.upr.ac.idTegar Sukma Adjitegarsukmaadji@gmail.comTirtayasa Tirtayasatirtayasa@gmail.comTeresya Lorenteresyaloren@gmail.comTenlie Setiawantenliesetiawan@gmail.comTio Sylvanustiosylvanus@gmail.com<p>The National Schools Debating Championship (NSDC) is among the most popular debate competitions. Schools in Indonesia strive to prepare their best students for this prestigious competition. One high school in Palangka Raya, Central Kalimantan, also prepares its students to participate in this prestigious event. To this end, the school formed an English Debate Club (EDC). However, the enthusiasm of EDC members in practising tends to be inconsistent, which impacts the effectiveness of their preparation. In response to this problem, a team of lecturer and students from the English Education Study Program, Palangka Raya University, implemented a coaching program to increase the enthusiasm, confidence, and debating skills of EDC members. The coaching activities were conducted in four sessions, covering motion analysis training, case studies, and debate practice, with guidance from an outstanding student representing the university in the National University Debating Championship (NUDC) at the national level. Qualitative questionnaire results indicated increased enthusiasm and self-confidence among EDC members during training sessions and improved understanding of debate strategies. This initiative demonstrates that coaching based on the direct experience of a high-achieving debater can serve as an effective strategy for developing debate clubs in secondary schools.</p><p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> enthusiasm; coaching program; debate strategy; self-confidence; debate club</p><p> </p><p><strong>Abstrak:</strong> <em>National Schools Debating Championship</em> (NSDC) merupakan salah satu kompetisi debat yang paling populer. Sekolah di Indonesia berusaha mempersiapkan potensi terbaiknya untuk mengikuti kompetisi bergengsi ini. Salah satu sekolah menengah atas di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, juga mempersiapkan para siswanya untuk mengikuti ajang bergengsi tersebut. Untuk itu, sekolah membentuk <em>English Debate Club</em> (EDC). Namun, antusiasme anggota EDC dalam berlatih cenderung tidak konsisten, yang berdampak pada efektivitas persiapan mereka. Menanggapi permasalahan tersebut, tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Palangka Raya melaksanakan program pendampingan guna meningkatkan antusiasme, percaya diri dan kemampuan debat para anggota EDC. Kegiatan pendampingan dilakukan dalam empat sesi pertemuan, yang mencakup pelatihan analisis mosi, pembedahan kasus, serta praktik debat, dengan bimbingan dari mahasiswa berprestasi yang pernah mewakili universitas dalam ajang <em>National University Debating Championship</em> (NUDC) tingkat nasional. Hasil survei menunjukkan peningkatan antusiasme dan kepercayaan diri anggota EDC dalam mengikuti latihan, serta pemahaman yang lebih baik terhadap strategi debat. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendampingan berbasis pengalaman langsung dari mahasiswa debat berprestasi dapat menjadi strategi efektif dalam membina klub debat di sekolah menengah.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> antusiasme; program pendampingan; strategi debat; percaya diri; klub debat</p>2025-07-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3854Making Use of Flashcards In Teaching English Vocabulary In Southern Region of Sumatera2025-07-10T03:42:03+00:00Jaya Nur Imanjaya@uigm.ac.id<p align="justify">Vocabulary mastery is essential to young learners in learning English. This activity of community service was aimed at utilizing flashcards in English vocabulary instruction. A convenient sample of thirteen participants, mostly females between the ages of thirteen and eighteen, was chosen for this current activity. This was carried out in one of orphanages in Palembang, South Sumatera. To monitor and evaluate the degree of vocabulary achievement of the EFL learners, a vocabulary test was administered both before and after the intervention. The results indicated that the t obtained was much higher than the set t table and p value earned was much lower than .05. Therefore, it could be concluded that using flashcards significantly accelerated the acquisition of English vocabulary by young learners. Lastly, some fruitful implication were directed to future facilitators, researchers, and young learners, as participants.</p><p align="justify"><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> flashcards; teaching; English vocabulary; young learners</p><p align="justify"> </p><p align="justify"><strong>Abstrak:</strong> Penguasaan kosakata sangat penting bagi pelajar muda dalam mempelajari bahasa Inggris. Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditujukan untuk memanfaatkan kartu flash dalam pengajaran kosakata bahasa Inggris. Sampel yang terdiri dari tiga belas peserta, sebagian besar perempuan berusia antara tiga belas dan delapan belas tahun, dipilih untuk kegiatan saat ini. Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu panti asuhan di Palembang, Sumatera Selatan. Untuk memantau dan mengevaluasi tingkat pencapaian kosakata pelajar EFL, tes kosakata diberikan sebelum dan sesudah intervensi. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh jauh lebih tinggi daripada t tabel yang ditetapkan dan nilai p yang diperoleh jauh lebih rendah dari .05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan kartu flash secara signifikan mempercepat perolehan kosakata bahasa Inggris oleh pelajar muda. Terakhir, beberapa implikasi yang bermanfaat ditujukan di masa mendatang kepada fasilitator, peneliti, dan pelajar muda, sebagai peserta.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> kartu flash; pengajaran; kosakata bahasa Inggris; pelajar muda</p>2025-07-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3825Hubungan TBC Dan Pertumbuhan Anak : Edukasi Nakes Kader Ibu Balita di Prambon2025-07-10T03:42:03+00:00Ika Nurmayaikanurmaya@unesa.ac.idRahayu Dewi Soeyonorahayudewi@unesa.ac.idRatna Candra Dewiratnadewi@unesa.ac.idAhmad Sholakhuddinahmadsholakhuddin8@gmail.comDina Mariana Manikpkm.prambon@gmail.com<p>The total number of Tuberculosis cases in Prambon sub-district is 140 cases, Treatment Coverage (Tc-%) reaches 59.32%, and Tuberculosis Cases in Children 0-14 Years are 30 Children. The large number of TB children who have risk factors for growth retardation requires the role of health workers, cadres, and mothers of toddlers in recognizing TB symptoms and supporting the intake of nutritional intake. The aim of this activity is to increase the knowledge of health workers, cadres, and mothers of toddlers regarding childhood TB and its relationship to stunting through online education. Initial activities were carried out by assessing participants' knowledge about Recognizing Childhood TB and its relationship to stunting through administering a pre-test before the educational session, followed by the delivery of instructional materials, and concluding with a post-test. The results of education for 41 participants showed that participants' knowledge increased by an average knowledge score of 8,97% after education. The results of educational activities recognizing childhood TB and its relationship to stunting. There was positive feedback and strong communication between the participants and presenters. Education on recognizing childhood TB led to a notable increase in participant knowledge and its relationship to stunting for participants.</p><p><strong>Keywords: </strong>children with Tuberculosis; nutritional intake; nutritional counseling; stunting.</p><p> </p><p><strong>Abstrak:</strong> Jumlah kasus Tuberkulosis di Kecamatan Prambon sebanyak 140 kasus, Cakupan Pengobatan (Tc-%) mencapai 59,32%, dan Kasus Tuberkulosis pada Anak Usia 0-14 Tahun sebanyak 30 Anak. Banyaknya anak TB yang memiliki faktor risiko retardasi pertumbuhan memerlukan peran serta tenaga kesehatan, kader, dan ibu balita dalam mengenali gejala TB dan mendukung pemenuhan asupan gizi. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan, kader, dan ibu balita mengenai TBC anak dan kaitannya dengan stunting melalui edukasi daring. Untuk mengukur tingkat pemahaman peserta mengenai TBC dan Asupan gizi seimbang dalam rangka pencegahan stunting, diadakan kegiatan edukasi daring melalui Zoom Meeting dengan metode presentasi menggunakan PowerPoint. Kegiatan awal dilakukan pre-test sebelum edukasi, kemudian pemberian materi dan dilanjutkan post-test. Hasil Edukasi terhadap 41 peserta menunjukkan bahwa pengetahuan peserta mengalami peningkatan pada rata-rata skor pengetahuan sebesar 8,97% setelah edukasi. Hasil kegiatan edukasi mengenali TBC anak dan hubungannya dengan stunting menunjukkan respon yang positif dan komunikasi yang baik dari peserta dengan pemateri. Kesimpulannya adalah terjadi peningkatan pengetahuan peserta setelah diberikan edukasi Mengenali TBC anak, dan hubungannya dengan Stunting bagi peserta.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> anak yang Tuberkulosis; asupan gizi; penyuluhan gizi; stunting</p>2025-07-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3873Upaya Peningkatan Kesehatan Mental Pada Remaja di RW O1 Galur-Jakarta Pusat2025-07-10T03:42:03+00:00Jesika Pasaribupasariboe.jesika@gmail.comKristina Lisumkristinalisum@gmail.comJeni Nur Ainij.nura98@gmail.com<p>Mental health for adolescents is important to recognize and improve adolescents' psychological well-being and resilience. Adolescents with good mental health have adaptive abilities to manage feelings and deal with the challenges of daily life. The results of the initial study in student-managed families found that the majority of families expressed adolescents' vulnerability to mental health problems due to the impact of technological advances. Providing health education is expected to increase adolescents' self-recognition and increase knowledge to improve mental health. The community service method begins with the problem collection stage in the fostered area and continues with providing health education on the characteristics of adolescents/Gen Z and the importance of maintaining mental health at a young age. The results of filling out the questionnaire showed that the majority of adolescents, 73.68%, were in the moderate Psycho-logical Well-Being category and 52.63% were in the moderate Psychological Distress category. It is expected that adolescents can increase self-awareness and improve mental health in overcoming problems in everyday life.</p><p><strong>Keywords:</strong> adolescents; gen Z; mental health</p><p> </p><p><strong>Abstrak:</strong> Kesehatan mental untuk remaja penting untuk mengenali dan meningkatkan kesejahteraan psikologis dan ketahanan remaja. Remaja dengan kesehatan mental yang baik memiliki kemampuan adaptif untuk mengelola perasaan dan menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari. Hasil studi awal pada keluarga kelolaan mahasiswa, ditemukan mayoritas keluarga mengutarakan kerentanan remaja pada masalah kesehatan mental akibat dampak kemajuan teknologi. Pemberian edukasi kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengenalan diri remaja dan meningkatkan pengetahuan untuk meningkatkan kesehatan mental. Metode pengabdian masyarakat dimulai dengan tahap pengumpulan masalah pada wilayah binaan dan dilanjutkan dengan pemberian edukasi kesehatan mengenai karakteristik remaja/Gen Z dan pentingnya menjaga kesehatan mental pada usia muda. Hasil pengisian kuesioner diketahui bahwa mayoritas remaja, sebesar 73.68% berada pada kategori <em>Psychological Well</em>-<em>Being </em>tingkat sedang dan 52.63% berada pada tingkat <em>Psychological Distress </em>kategori sedang. Diharapkan remaja dapat meningkatkan kesadaran diri dan meningkatkan kesehatan mental dalam mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari.</p><p><strong>Kata kunci: </strong>remaja; gen Z; kesehatan mental</p>2025-07-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3799Peningkatan Pengetahuan Siswa SMK Jurusan Tata Boga tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP)2025-07-10T03:42:03+00:00Paramitha Wirdani Ningsih Marlinavidtha@gmail.comSada Rasmadasada.8121986@gmail.comMateus Bagas Nugroho Jatimateusbagas23@gmail.comAgnes Maharani Puji Wulandariagnesrani611@gmail.comDamelya Patricksia Dampangpatricksiadampang@gmail.comAloysius Prima Miensugandhiprimacahya87@gmail.com<p>Food Additives (BTP) are materials added to food to affect the taste, color, aroma, shape and properties of a food product, as well as maintain or improve nutritional value, inhibit food damage, maintain food freshness, improve food appearance. Vocational high school students majoring in culinary arts often use BTP for food products. This activity aims to improve students' knowledge about BTP at SMKN 33 Jakarta. The theme raised is ACETATE: Observe Carefully Food Additives that are Safe for the Body. The number of participants involved was 56 students. The series of activities began with a pretest, presentation of materials, discussion, games and posttest. The materials provided include; session 1: understanding and types of BTP, session 2: BTP that is safe to use and dangerous, session 3: characteristics of foods that use dangerous BTP and the impact of BTP on the body. The method used was counseling using powerpoint. The results of student knowledge before and after participating increased in the good category by 78.6%. It was seen that 41 students had an increase in knowledge scores on the posttest.</p><p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> Food additives; nutrition education; adolescent</p><p align="center"> </p><p><strong>Abstrak:</strong> Jurusan tata boga merupakan salah satu jurusan SMK yang saat ini mulai berkembang sesuai dengan kebutuhan dan minat. Siswa SMK jurusan tata boga sering mempergunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) untuk membuat produk makanannya. Berdasarkan hasil pengamatan awal dan diskusi dengan guru SMKN 33, ditemukan bahwa sebagian besar siswa belum terpapar banyak mengenai BTP alami dan sintesis, serta belum terbiasa membaca label pangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan pengetahuan siswa tentang BTP di SMKN 33 Jakarta. Jumlah partisipan yang terlibat sebanyak 56 siswa. Adapun rangkaian kegiatan dimulai dengan <em>pretest,</em> pemaparan materi dengan ceramah, lalu dilanjutkan dengan diskusi, games dan <em>posttest</em>. Materi mencakup pengertian dan jenis BTP, BTP yang aman dan berbahaya, ciri makanan dengan BTP berbahaya, serta dampaknya bagi tubuh. Media yang digunakan dengan penyuluhan menggunakan <em>powerpoint</em>. Hasil yang diperoleh yaitu sebelum edukasi, sebanyak 25% siswa berada pada kategori pengetahuan baik, dan setelah edukasi, jumlah tersebut meningkat menjadi 78,6%. Selain itu, 41 siswa mengalami peningkatan nilai pengetahuan pada saat posttest.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> Bahan tambahan pangan; edukasi gizi; remaja</p>2025-07-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3542Implementasi Strategis Pelatihan Dan Pengembangan UMKM Di Desa Langgula2025-07-10T03:42:04+00:00Funco Tanipufunco@ung.ac.idFuad Pantoiyofuad.pontoiyo@ung.ac.idWila Rumina Nentowila@ung.ac.id<p>Empowering Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Langgula Village is a strategic step in improving the economic welfare of local communities. This service aims to identify and implement an effective training program for MSME actors in the village. The training is focused on developing managerial skills, digital marketing, and good financial management, which are essential to improve the competitiveness of MSMEs in today's digital era. The methods used in this service are observation and training with MSME actors. The results of the service showed that the training conducted succeeded in increasing the knowledge and skills of MSME actors in utilizing digital technology for marketing their products. In addition, training on simple financial management helps MSME actors in recording and managing cash flow, which is a crucial aspect for the sustainability of their business. From the evaluation results, the training participants showed significant improvement in their ability to design more effective and efficient marketing strategies, as well as improve their product branding. The implementation of MSME training and development in Langgula Village not only contributes to individual capacity building, but also has the potential to drive overall local economic growth.</p><p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> digital; implementation; langgula; MSME</p><p> </p><p><strong>Abstrak:</strong> Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Langgula merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal. Pengabdian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan program pelatihan yang efektif bagi pelaku UMKM di desa tersebut. Pelatihan ini difokuskan pada pengembangan keterampilan manajerial, pemasaran digital, dan pengelolaan keuangan yang baik, yang sangat penting untuk meningkatkan daya saing UMKM di era digital saat ini. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah observasi dan pelatihan dengan pelaku UMKM dengan tahapan metode sosialisasi dan diskusi terkait pemanfaatan teknologi informasi, sosialisasi digital marketing dan pelatihan teknik pengambilan gambar, serta pelatihan pengelolaan keuangan sederhana. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pelatihan yang dilakukan berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran produk mereka. Selain itu, pelatihan tentang pengelolaan keuangan sederhana membantu pelaku UMKM dalam mencatat dan mengelola arus kas, yang merupakan aspek krusial untuk keberlangsungan usaha mereka. Dari hasil evaluasi, peserta pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan mereka untuk merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien, serta meningkatkan branding produk mereka. Implementasi pelatihan dan pengembangan UMKM di Desa Langgula tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kapasitas individu, tetapi juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara keseluruhan.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> digital; implementasi; langgula; UMKM</p>2025-07-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3920Penguatan Kader Dan Guru Paud Dalam Edukasi Gizi Cegah Stunting di Wilayah Puskesmas Prambon2025-07-10T03:42:04+00:00Salma Shafrina Auliasalmaaulia@unesa.ac.idHanna Nurjanahhannanurjannah@unesa.ac.idFista Utamifistautami@unesa.ac.idNovianti Tysmala Dewinoviantidewi@unesa.ac.idAhmad Sholakhuddinahmadsholakhuddin8@gmail.comNovias Kemala Andininoviaskemalaandini@gmail.com<p>Child stunting remains a significant public health concern, partly attributed to the suboptimal role of community health cadres and early childhood education teachers in delivering nutrition education. Inadequate training and various challenges in community engagement have limited the effectiveness of stunting prevention efforts. This outreach program aimed to improve the knowledge of posyandu (community health post) cadres and early childhood education (PAUD) teachers on stunting prevention and the importance of balanced nutrition to support child development. A total of 63 participants, including 50 posyandu cadres and 13 PAUD teachers, attended the activity, which included interactive lectures, discussions, and pre- and post-tests. The materials covered exclusive breastfeeding, balanced complementary feeding (MPASI), and regular monitoring of child growth and development. The results showed a significant increase in participants’ understanding, particularly regarding the impact of stunting and monitoring of child growth and development. Nutrition education proved effective in enhancing the capacity of cadres and teachers as strategic partners at the community level. It is recommended that regular follow-up training with practical approaches, such as menu planning and supplementary feeding management, be conducted to ensure program sustainability.</p><p><strong>Keywords:</strong> child development; community health post cadres ; early childhood teachers; nutrition education; stunting prevention</p><p align="center"> </p><p><strong>Abstrak:</strong> Stunting pada anak masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, salah satunya disebabkan oleh kurang optimalnya peran kader dan guru PAUD dalam edukasi gizi. Minimnya pelatihan serta kendala saat mendampingi masyarakat membuat upaya pencegahan stunting belum maksimal. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu dan guru PAUD mengenai pencegahan stunting dan pentingnya gizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembang anak. Sebanyak 63 peserta terdiri atas 50 kader posyandu dan 13 guru PAUD mengikuti kegiatan yang dilaksanakan melalui ceramah interaktif, diskusi, serta evaluasi pre-test dan post-test. Materi meliputi ASI eksklusif, pemberian MPASI bergizi seimbang, serta pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta, terutama terkait dampak stunting dan pemantauan tumbuh kembang anak. Edukasi gizi terbukti efektif dalam memperkuat kapasitas kader dan guru sebagai mitra strategis di tingkat komunitas. Disarankan agar pelatihan lanjutan dengan pendekatan aplikatif seperti penyusunan menu dan pengelolaan PMT dilakukan secara berkala untuk mendukung keberlanjutan program.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> tumbuh kembang anak; posyandu; guru PAUD; edukasi gizi; kader posyandu; pencegahan stunting</p>2025-07-08T01:47:04+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3922Workshop Aplikasi Manajemen Arsip Data Untuk UMKM Kreatif Di Desa Silo Bonto2025-07-10T03:42:04+00:00Risnawati Risnawatirhisnawati716@gmail.comMaulana Dwi Senamaulanadwisena@gmail.comNirda Juliandanirdajulianda@gmail.comPutri Rahmadaniputrirahmadani@gmail.com<p>In Silau Bonto Village, the most affected MSMEs are in the culinary and handicraft sectors, which have a high volume of daily transactions but still operate without adequate digital systems. Through this program, the community service team introduced and trained MSME actors to use a digital-based archive management application that is easy to operate. This application enables MSMEs to store and manage archives in a systematic, secure, and efficient manner. The implementation method of this community service consisted of training activities using approaches such as socialization, technical training, and direct field assistance. Silau Bonto Village, located in Asahan Regency, has a significant number of MSME practitioners, many of whom have never used digital data archiving systems. To address this issue, an archive management application that utilizes a database system was introduced, specifically using a Macro VBA-based application aimed at helping MSMEs manage their archives more quickly and neatly.</p><p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> creative UMKM; data archive; VBA macro application </p><p><strong> </strong></p><p><strong>Abstrak:</strong> Di Desa Silo Bonto, UMKM yang paling terdampak adalah sektor kuliner dan kerajinan tangan, yang memiliki intensitas transaksi harian cukup tinggi namun masih dilakukan tanpa sistem digital yang memadai. Melalui kegiatan ini, tim pengabdian memperkenalkan dan melatih pelaku UMKM menggunakan aplikasi manajemen arsip berbasis digital yang mudah dioperasikan. Aplikasi ini memungkinkan pelaku UMKM untuk meyimpan, dan mengelola arsip secara sistematis, aman, dan efisien. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dalam bentuk pelatihan dan pendekatan yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan teknis, dan pendampingan langsung di lapangan. Desa Silau Bonto adalah desa yang ada di Kabupaten Asahan yang saat ini masyarakatnya sudah banyak sebagai pelaku UMKM, namun tidak sedikit masyarakat pelaku UMKM yang sama sekali belum menggunakan arsip data secara digital. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan aplikasi manajemen arsip data yang proses penyimpanannya menggunakan database yaitu dengan menggunakan aplikasi macro VBA dengan tujuan dapat membantu para pelaku UMKM dalam pengelolaan arsip menjadi lebih cepat dan rapi.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> aplikasi macro VBA; arsip data; UMKM kreatif</p>2025-07-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3921Penerapan Teknologi Composting Ember Tumpuk Dan Digital Marketing UMKM Pada RT. 38 Kelurahan Teritip2025-07-10T03:42:04+00:00Nurul Musfirah KhairiyahNurul.musfirah@poltekba.ac.idEndang Sri Aprianiendang.sri@poltekba.ac.idDessy Handa SariDessy.handa@poltekba.ac.idKety Lulu AgustinKety.lulu@poltekba.ac.idPatria RahmawatiPatria.rahmawati@poltekba.ac.idZulkifli ZulkifliZulkifli@poltekba.ac.id<p>Based on the results of initial observations, two main problems faced by the target community were found, namely the high volume of unmanaged kitchen waste and the lack of digital marketing knowledge in household businesses. These problems were brought to be analyzed in order to determine the form of problem-solving. The results of the analysis of the observation of this activity were that the organizers provided training in managing organic waste from household activities and training related to digital marketing. This training was practiced directly and provided with adequate equipment as a form of facilitating the community's steps. The training also provided digital marketing material by credible speakers and continued with direct practice. This activity increased knowledge and skills, and the community became empowered to implement sustainable solutions that were beneficial for their households and the wider community. The importance of waste management is how the waste is processed into useful compost so that every daily cooking activity in residents' homes does not have an impact on waste accumulation. Meanwhile, the delivery of digital marketing materials provides references to applications and sites that can be used to expand the network of businesses run by residents. By integrating this strategy, residents can not only improve their living conditions but also make a positive contribution to the ecosystem in the community.</p><p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> waste management; digital marketing; UMKM</p><p> </p><p><strong>Abstrak:</strong> Berdasarkan hasil observasi awal, ditemukan dua permasalahan utama yang dihadapi masyarakat sasaran, yaitu tingginya volume sampah dapur yang tidak terkelola dan kurangnya pengetahuan pemasaran digital dalam usaha rumah tangga. Permasalahan ini dibawa untuk dianalisis guna mengetahui bentuk penyelesaian masalah. Hasil analisis dari observasi kegiatan ini adalah penyelenggara memberikan pelatihan pengelolaan sampah organik dari kegiatan rumah tangga dan pelatihan terkait pemasaran digital. Pelatihan ini dipraktikkan secara langsung dan diberikan perlengkapan yang memadai sebagai bentuk kemudahan langkah masyarakat. Pelatihan juga disampaikan materi pemasaran digital oleh narasumber yang kredibel dan dilanjutkan dengan praktik langsung. Kegiatan ini menambah pengetahuan dan keterampilan serta masyarakat menjadi berdaya untuk menerapkan solusi berkelanjutan yang bermanfaat bagi rumah tangganya maupun masyarakat luas. Pentingnya pengelolaan sampah adalah bagaimana sampah tersebut diolah menjadi kompos yang bermanfaat sehingga setiap kegiatan memasak sehari-hari di rumah warga tidak berdampak pada penumpukan sampah. Sedangkan penyampaian materi pemasaran digital memberikan referensi aplikasi dan situs yang dapat digunakan untuk memperluas jaringan usaha yang dijalankan warga. Dengan mengintegrasikan strategi ini, warga tidak hanya dapat meningkatkan kondisi kehidupan mereka tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap ekosistem di masyarakat.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> pengelolaan sampah; digital marketing; UMKM</p>2025-07-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3875Pelatihan Penguatan Karakter Siswa Melalui Program Kreatif-Edukatif Di SMPN 3 Slahung Ponorogo2025-07-10T03:42:04+00:00Tonny Ilham Prayogogoelham@unida.gontor.ac.idArya Bakti Utamaaryabaktiutama@gmail.comMuhammad Izza Mahira Ksizzamahira@gmail.comIbrahim Putra Mafazaibrahimputramafaza@gmail.com<p>SMPN 3 Slahung Ponorogo has been facing major challenges in character implementation, especially regarding integrating moral values with interesting learning methods for students. The continuous loss of innovation in character learning approaches can lead to a lack of effectiveness in the formation of students' personalities to think logically, critically and innovatively. Therefore, the implementation of creative-educative programmes as an effort to strengthen students' character through innovative and enjoyable activities. This study aims to analyse the effectiveness of the creative-educative program in strengthening student character at SMPN 3 Slahung, Ponorogo. The research method employed is qualitative research with a post-positivism paradigm on students. The approach in this research employs an interpersonal approach to be able to meet face-to-face directly with students. Data collection techniques were carried out through observation, interviews and documentation to obtain an in-depth description of the implementation of the programme. The findings of this study show that the creative-educative program at SMPN 3 Slahung, Ponorogo is able to significantly improve students' discipline, responsibility and literacy attitude to be able to internalise moral values, especially in the fields of <em>fiqh</em> and <em>tahfidz al-Qur'an</em>. This confirms that the creative-educative approach can be an effective model for character learning in junior secondary schools. </p><p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> character; creative-educative; educational technology; student training</p><p> </p><p><strong>Abstrak:</strong> SMPN 3 Slahung Ponorogo menghadapi tantangan utama dalam penerapan karakter, terutama terkait mengintegrasikan nilai-nilai moral dengan metode pembelajaran yang menarik bagi siswa. Kurangnya inovasi dalam pendekatan pembelajaran karakter dapat menyebabkan kurangnya efektivitas dalam pembentukan kepribadian siswa untuk berpikir secara logis, kritis dan inovatif. Oleh karena itu, penerapan program kreatif-edukatif sebagai upaya untuk memperkuat karakter siswa melalui kegiatan yang inovatif dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas program kreatif-edukatif dalam penguatan karakter siswa di SMPN 3 Slahung, Ponorogo. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan paradigma post-positivisme pada siswa. Adapun pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan interpersonal untuk dapat bertatap muka secara langsung bersama siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi guna memperoleh gambaran mendalam mengenai implementasi program tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program kreatif-edukatif di SMPN 3 Slahung, Ponorogo mampu meningkatkan disiplin,tanggung jawab dan sikap berliterasi siswa secara signifikan untuk dapat menginternalisasi nilai-nilai moral khususnya bidang <em>fiqh</em> dan <em>tahfidz al-Qur’an</em>.</p><strong>Kata kunci:</strong> karakter; kreatif-edukatif; teknologi pendidikan; pelatihan siswa2025-07-09T04:51:37+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3916Pemberdayaan Perangkat Desa Silo Baru Melalui Pelatihan Teknologi Informasi Untuk Meningkatkan Efektivitas Administrasi Desa2025-07-10T03:42:05+00:00William Ramdhanwilliam.ramdhan052@gmail.comSantoso Santosomassantoso78@gmail.comNofriadi Nofriadinofriadi.royal85@yahoo.comJuli Kartikajulikartika@gmail.com<p>Efficient and transparent administration management is a primary requirement in village governance in the digital era. This community service activity was carried out with the aim of empowering the Silo Baru Village apparatus, Silau Laut District, through training in the use of information technology, especially the use of Microsoft Office applications (Word, Excel, and PowerPoint). This training is designed to increase the capacity of village apparatus in compiling administrative documents, managing data, and presenting information effectively and systematically. The implementation method includes a participatory approach with a combination of material delivery, direct practice, and intensive mentoring. The results of the activity showed an increase in the skills of village apparatus in operating office applications independently, which had a positive impact on work efficiency, data management accuracy, and transparency of administrative services. This program is expected to be the first step in encouraging the digitalization of village government towards more modern and accountable governance.</p><p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> Village Administration; Village Apparatus; Information Technology; Microsoft Office; Digitalization of Government</p><p align="center"> </p><p><strong>Abstrak:</strong> Pengelolaan administrasi yang efisien dan transparan menjadi tuntutan utama dalam tata kelola pemerintahan desa di era digital. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberdayakan perangkat Desa Silo Baru, Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan, melalui pelatihan pemanfaatan teknologi infomasi, khususnya penggunaan aplikasi Microsoft Office (Word, Excel, dan PowerPoint). Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas perangkat desa dalam menyusun dokumen administrasi, mengelola data, serta menyajikan informasi secara efektif dan sistematis. Metode pelaksanaan meliputi pendekatan partisipatif dengan kombinasi penyampaian materi, praktik langsung, dan pendampingan intensif. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan keterampilan perangkat desa dalam mengoperasikan aplikasi perkantoran secara mandiri, yang berdampak positif terhadap efisiensi kerja, akurasi pengelolaan data, serta transparansi layanan administrasi. Program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mendorong digitalisasi pemerintahan desa menuju tata kelola yang lebih modern dan akuntabel.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> Administrasi Desa; Perangkat desa; Teknologi informasi; Microsoft Office; Digitalisasi Pemerintahan</p>2025-07-10T03:31:40+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3877Implementasi Teknologi Vissim Sebagai Alat Bantu Analisis Lalu Lintas: Pelatihan Untuk Konsultan di Era Digital2025-07-10T03:51:32+00:00Mukhlis Nahriri Bastamdrmukhlis@uigm.ac.idRevianty Nurmeyliandarireviantynurmeyliandri@gmail.comSumi Amariena Hamimsumiamarienahamim@gmail.comFatoni Usmanfatoniusman@gmail.comWahyu Setiawanwahyusetiawan@gmail.comFerdiansyah Ferdiansyahferdi@uigm.ac.id<p align="justify">Technological developments in transportation planning provide consultants with great opportunities to improve the accuracy and efficiency of traffic analysis. One important tool is VISSIM software, which allows realistic simulation of traffic dynamics. However, its utilization has not been optimal among consultants, including PT HAGEN AMERSA VETA, due to limited knowledge. This community service aims to raise the competence of PT HAGEN AMERSA VETA staff through VISSIM training. The method uses blended learning, combining theory, case studies, and hands-on practice. The evaluation was conducted through pretest and post-test. The pretest results showed an average score of 56.18, reflecting limited basic understanding. After the training, the post-test score increased significantly to 84.79, demonstrating an understanding of the concept to practical application of VISSIM. The training proved to significantly improve consultant competency, benefiting participants while improving the quality of the company's services in transportation projects.</p><p align="justify"><br /><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> traffic analysis; consultant; training; competency improvement; vissim</p><p align="center"> </p><p align="justify"><strong>Abstrak:</strong> Perkembangan teknologi dalam perencanaan transportasi membuka peluang besar bagi konsultan untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi analisis lalu lintas. Salah satu alat penting adalah software VISSIM, yang memungkinkan simulasi dinamika lalu lintas secara realistis. Namun, pemanfaatannya belum optimal di kalangan konsultan, termasuk PT HAGEN AMERSA VETA, karena keterbatasan pengetahuan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kompetensi staf PT HAGEN AMERSA VETA melalui pelatihan VISSIM. Metodenya menggunakan blended learning, menggabungkan teori, studi kasus, dan praktik langsung. Evaluasi dilakukan melalui pretest dan post-test. Hasil pretest menunjukkan rata-rata skor 56,18, mencerminkan pemahaman dasar yang terbatas. Setelah pelatihan, skor post-test meningkat signifikan menjadi 84,79, menunjukkan pemahaman konsep hingga aplikasi praktis VISSIM. Pelatihan ini terbukti meningkatkan kompetensi konsultan secara signifikan, memberikan manfaat bagi peserta sekaligus meningkatkan kualitas layanan perusahaan dalam proyek transportasi.</p><p align="justify"> </p><p><strong>Kata kunci:</strong> analisis lalu lintas; konsultan; pelatihan; peningkatan kompetensi; vissim</p>2025-07-10T03:41:15+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3941Penerapan Business Intelligence Sebagai Solusi Manajemen Bisnis Pada UMKM di Desa Silo Baru2025-08-01T06:16:54+00:00Nurul Rahmadanicloudyrara@gmail.comNurwati Nurwatinurwati@gmail.comNurhasanah Nurhasanahnurhasanah@royal.ac.idGhazi Al Ghifarighazialghifari4@gmail.com<p>MSMEs have a major contribution to the national economy, but the use of information technology in this sector is still low. This community service activity aims to empower MSMEs in Silo Baru Village through the application of the Business Intelligence (BI) concept to improve the effectiveness of business management. The program is implemented in the form of training and technical assistance, which includes a basic understanding of BI, the use of simple accounting applications, digital marketing strategies, and data analysis and visualization techniques. This activity involves MSME actors directly in practice and simulations based on case studies of their respective businesses. Through a participatory and application approach, participants are equipped with the skills to record transactions digitally, monitor business performance, and make data-based decisions. Evaluation is carried out through pre-tests and post-tests, interviews, and observations, where the results show an increase in participants' digital literacy of up to 70% and technical skills of up to 60%. As many as 65% of participants have also implemented BI in daily business processes. This program is expected to be an effective collaborative model in encouraging the sustainable digital transformation of village MSMEs towards increasing competitiveness in the digital economy era.</p><p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> MSME; data analysis; business intelligence; business management; digital marketing</p><p align="center"> </p><p><strong>Abstrak:</strong> UMKM memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, namun pemanfaatan teknologi informasi di sektor ini masih rendah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan UMKM di Desa Silo Baru melalui penerapan konsep <em>Business Intelligen</em><em>ce</em> (BI) guna meningkatkan efektivitas manajemen usaha. Program dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan teknis, yang mencakup pemahaman dasar BI, penggunaan aplikasi akuntansi sederhana, strategi pemasaran digital, serta teknik analisis dan visualisasi data. Kegiatan ini melibatkan pelaku UMKM secara langsung dalam praktik dan simulasi berbasis studi kasus usaha masing-masing. Melalui pendekatan partisipatif dan aplikatif, peserta dibekali keterampilan untuk mencatat transaksi secara digital, memantau kinerja usaha, serta mengambil keputusan berbasis data. Evaluasi dilakukan melalui <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em>, wawancara, serta observasi, dimana hasilnya menunjukkan peningkatan literasi digital peserta hingga 70% dan keterampilan teknis hingga 60%. Sebanyak 65% peserta juga telah mengimplementasikan BI dalam proses bisnis sehari-hari. Program ini diharapkan dapat menjadi model kolaboratif yang efektif dalam mendorong transformasi digital UMKM desa secara berkelanjutan menuju peningkatan daya saing di era ekonomi digital.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> UMKM; analisis data; business intelligence; manajemen bisnis; pemasaran digital</p>2025-08-01T06:12:32+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal