https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/issue/feedJurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal2025-10-31T02:40:04+00:00Arip Muhridanlppmstmikroyal@gmail.comOpen Journal Systems<p>JURDIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) ROYAL, is a scientific journal which is published by LPPM STMIK Royal Kisaran. The journal is published four times a year in January, April, July, and October. This journal contains a collection of works resulting from community service.</p> <p>Since January 2022, the journal has been accredited with<strong> "4th" </strong>grade by the Ministry of Research, Technology and Higher Education (RistekDikti) of The Republic of Indonesia, decision Number 1429/E5.3/HM.01.01/2022 which is valid for five years since <strong>volume 5 number 1 (january 2022)</strong> </p> <p>JURDIMAS with <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1415194492&&">ISSN 2614-7912 (printed)</a> and ISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1488971273&&">2622-3818 (online)</a></p> <p>DOI PREFIX (by Crossref): 10.33330/jurdimas</p> <p><strong><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/RJI1.gif" alt="" width="10%" height="20%"> <a href="https://search.crossref.org/?q=2622-3813" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/crossref1.gif" alt="" width="10%" height="20%"></a><a href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=QCeKywMAAAAJ&view_op=list_works&sortby=pubdate" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/GOOGLESCHOLAR1.gif" alt=""></a> <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2622-3813" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/ROAD2.gif" alt="" width="10%" height="20%"></a> <a href="https://onesearch.id/Repositories/Repository?library_id=1760" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/onesearch.gif" alt=""></a> <a href="http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/view/13850" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/garuda1.gif" alt="" width="10%" height="20%"></a> <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2622-3813" target="_self"><img src="/public/site/images/jurnalRoyal/ISSN1.gif" alt="" width="10%" height="20%"></a></strong></p>https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4023Digitalisasi Kantor Desa : Solusi Cerdas Meningkatkan Pelayanan Dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Silo Bonto Kabupaten Asahan2025-10-01T03:59:55+00:00Elly Rahayuellyrahayu68@gmail.comHerman Saputrahermansaputra@gmail.comAdi Prijuna Lubisadiprijunalubis@gmail.comWaode Aminah Andellawaodeaminah@gmail.com<p><strong>Abstract:</strong> This PkM activity aims to provide new knowledge and insights for Silo Bonto Village officials on the benefits of digitalizing the village, improving village services, and empowering the community's economy. Silo Bonto Village has a population of 6,387 people spread across 11 hamlets. The majority of the people in Silo Bonto Village, Silau Laut District, Asahan Regency, are farmers who cultivate coconut and oil palm plantations. The Silo Bonto Village Office has a village application, but it has not been utilized, the problems that arise are the absence of skilled human resources in the village office who can run open desa application, secondly, the limited village budget to fund technological infrastructure. Another problem is that there is community resistance to the use of technology in the village service system. This activity aims to help villages find solutions to existing problems, one of which is providing knowledge and skills on how digitalization can make village services and economic empowerment more efficient and improved. The PkM activity was attended by village officials hamlet heads and representatives of the community totaling 24 people. The method used is Community Base-Participatory Research (CBPR). The results of activity, in addition to the implementation of this PkM activity, there has also been a transfer of knowledge from the implementer to the participants of the socialization about Village Office Digitalization: Smart Solutions to Improve Services and Community Economic Empowerment. </p> <p><br><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> village; digitalization; open desa;economic empowerment; improving village services</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Kegiatan PkM ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi aparat Desa Silo Bonto manfaat digitalisasi desa bagi peningkatan layanan desa dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Desa Silo Bonto yang berpenduduk 6387 jiwa yang tersebar di 11 dusun. Mayoritas masyarakat Desa Silo Bonto Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan adalah petani perkebunan kelapa dan kelapa sawit. Kantor Desa Silo Bonto memiliki aplikasi desa, namun belum dimanfaatkan, permasalahan yang muncul adalah belum adanya SDM terampil di kantor desa yang mampu menjalankan aplikasi Open Desa, kedua terbatasnya anggaran desa untuk mendanai infratruktur teknlogi. Permasalahan lainnya adalah ada resisitensi masyarakat dalam penggunaan teknologi dalam sistem pelayanan desa. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu desa dalam mencari solusi dari permasalahan yang ada, ssalah satunya memberikan pengetahuan dan keterampilan bagaimana digitalisasi mampu mengefisienkan dan meningkatkan layanan dan pemberdayaan ekonomi desa. Kegiatan Pk Mini dihadiri oleh apparat desa dan kepala dusun serta perwakilan Masyarakat yang berjumlah 24 orang. Metode yang digunakan adalah Community Base-Partisipatory Research (CBPR). Hasil kegiatan, selain terlaksananya kegiatan PkM ini juga telah terjadi transfer ilmu dari pelaksana ke peserta sosialisasi tentang Digitalisasi Kantor Desa: Solusi Cerdas Meningkatkan Pelayanan Dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> desa; digitalisasi; open desa; pemberdayaan ekonomi; peningkatan layanan desa</p>2025-10-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3586Product Catalog Creation as Visual Identity for Woro Srikandi Batik Pacitan2025-10-01T04:15:00+00:00Zainal Abidin Achmadz.abidinachmad@upnjatim.ac.idPungky Febi Arifiantopungkyarifianto.dkv@upnjatim.ac.id<p><strong>Abstract:</strong> Batik Woro Srikandi, a traditional batik producer in Arjowinangun, Pacitan, faces significant challenges in digital marketing. This issue stems from a lack of professional promotional media and an underdeveloped visual identity, hindering the product's ability to compete in an increasingly competitive market. To address these constraints, the community service team designed an initiative comprising several methodological stages: (1) conducting a needs analysis of the partner through observation and interviews; (2) implementing training sessions on product photography and design; and (3) facilitating participatory mentorship for the local artisans in catalog production and visual identity development. The primary outcome of this project was the successful creation of a professional product catalog that features a consistent brand visual identity. This catalog is designed to strengthen brand identity, expand market reach, and provide a competitive advantage for Batik Woro Srikandi. It is anticipated that this catalog will not only enhance customer engagement and sales but also contribute to the long-term sustainability of Pacitan's traditional batik art.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> traditional batik; visual identity; product catalog; woro srikandi batik; digital branding</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Batik Woro Srikandi sebagai produsen batik tradisional di Arjowinangun, Pacitan, menghadapi kendala dalam pemasaran digital karena kurangnya media promosi yang profesional dan identitas visual yang kuat, sehingga menyulitkan produknya bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Untuk mengatasi hal ini, kegiatan pengabdian masyarakat ini dirancang dengan tahapan metode yang terdiri dari: (1) Analisis kebutuhan mitra melalui observasi dan wawancara; (2) Pelaksanaan pelatihan fotografi produk dan desain; serta (3) Pendampingan dalam pembuatan katalog dan pengembangan identitas visual yang dilakukan secara partisipatif bersama perajin. Capaian utama dari kegiatan ini adalah terwujudnya sebuah katalog produk profesional yang memuat identitas visual merek yang konsisten. Tujuannya adalah untuk memperkuat brand identity, memperluas jangkauan pasar, dan memberikan keunggulan kompetitif bagi Batik Woro Srikandi. Diharapkan, katalog ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan pelanggan dan penjualan, tetapi juga mendukung keberlanjutan seni batik tradisional Pacitan dalam jangka panjang. </p> <p><strong>Kata kunci:</strong> batik tradisional; identitas visual; katalog produk; batik woro srikandi; branding digital</p>2025-10-01T04:12:17+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3944Workshop Maket Sebagai Sarana Pengembangan Ilmu Pembuatan Maket Bagi SMKN 1 Kalipucang2025-10-02T03:03:48+00:00Tabita Febriawaty Kartika Putritabitaputri@staff.ukdw.ac.idVincensius Oktsaga Pilar Abadioktsaga@staff.ukdw.ac.id<p><strong>Abstract:</strong> SMKN 1 Kalipucang is one of the vocational high schools in Indonesia that offers a major in Building Information Modeling Design (DPIB). Students in the DPIB major are educated to be ready to work in terms of presenting building information visually in the form of mockups and animations. However, students at SMKN 1 Kalipucang still need information about the steps of making mockups that are in line with the standards of the real working industry. The Architecture Study Program at UKDW has an Architectural Communication Techniques class that learns about making model mockups for architectural presentations. Therefore, SMKN 1 Kalipucang in collaboration with the Architecture Study Program of UKDW held a workshop on mockup making for the 11th grade students of the DPIB Department of SMKN 1 Kalipucang so that students can develop knowledge in making mockups. This activity used a training method that began with an explanation and continued with a workshop held in groups. From the workshop, 100% of students were able to make a simple building mockup in a limited time.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Building mockup; vocational high school; workshop</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> SMKN 1 Kalipucang merupakan salah satu SMK di Indonesia yang menawarkan jurusan Desain Pemodelan Informasi Bangunan (DPIB). Siswa pada jurusan DPIB dididik agar siap untuk bekerja dalam hal menyajikan informasi bangunan secara visual dalam bentuk maket maupun animasi. Namun demikian, siswa di SMKN 1 Kalipucang masih membutuhkan informasi tentang langkah-langkah pembuatan maket yang sesuai dengan standar dunia kerja. Program Studi Arsitektur UKDW memiliki kelas Teknik Komunikasi Arsitektur yang mengajarkan tentang salah satunya pembuatan maket model dalam presentasi arsitektur. Oleh karena itu, SMKN 1 Kalipucang bekerjasama dengan Program Studi Arsitektur UKDW mengadakan workshop pembuatan maket bagi siswa Kelas XI Jurusan DPIB SMKN 1 Kalipucang agar siswa dapat mengembangkan ilmu dalam membuat maket. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode pelatihan dengan penyuluhan dan workshop secara berkelompok. Dari workshop yang telah dilakukan, 100% siswa mampu untuk membuat maket bangunan sederhana dalam waktu yang terbatas.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Maket bangunan; SMK; workshop</p> <p> </p>2025-10-02T03:00:47+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4095Pelatihan Guru Untuk Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Suportif Dan Menyenangkan Di Lingkungan YPKI Magelang2025-10-02T03:24:02+00:00Yustinus Calvin Gai Maliyustinus.mali@uksw.edu<p><strong>Abstract:</strong> This community service (PkM) aims to provide training for teachers on how to create a supportive and fun learning environment for students in their classrooms. This PkM was carried out offline on Wednesday, 15 November 2023, at 9.00-12.00 WIB. The main participants of the training were 33 teachers, consisting of two teachers of Learning Group for toddlers (KB), six teachers of Kindergarten (TK), ten teachers of Elementary School (SD), seven teachers of Junior High School (SMP), and eight teachers of Senior High School (SMA) in <em>Yayasan Perguruan Kristen Indonesia</em> (YPKI) Magelang. In the presentation session, the author discussed five main principles to help the PkM participants in creating a supportive and fun learning environment, namely: 1) using technology to make learning interesting and fun; 2) taking sufficient time to guide students to practice new learning materials; 3) making rules regarding how students should communicate and act; 4) creating supportive friendship groups; and 5) scheduling teacher professional development meetings in the school to learn from each other and share knowledge. The session concluded with a discussion with the PkM participants, implying that teachers must take an active role to create a supportive environment for their students. </p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> learning environment; learning; teaching; technology</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan pelatihan untuk para guru tentang bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan menyenangkan untuk para siswa mereka di dalam kelas. Kegiatan PkM ini dilaksanakan secara luring pada hari Rabu, 15 November 2023, jam 09.00-12.00 WIB. Peserta utama pelatihan ini adalah 33 orang guru, yang terdiri dari dua orang guru KB, enam orang guru TK, sepuluh orang guru SD, tujuh orang guru SMP, dan delapan orang guru SMA di bawah naungan Yayasan Perguruan Kristen Indonesia (YPKI) Magelang. Di dalam sesi pemaparan materi, penulis membahas lima prinsip utama untuk membantu para peserta PkM dalam menciptakan lingkungan belajar yang supotif dan menyenangkan tersebut. Kelima prinsip tersebut adalah: 1) menggunakan teknologi untuk membuat pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan; 2) meluangkan waktu yang cukup untuk membimbing siswa berlatih materi pembelajaran yang baru; 3) membuat peraturan terkait bagaimana siswa harus berkomunikasi dan bertindak; 4) membuat kelompok pertemanan yang saling mendukung; dan 5) menjadwalkan pertemuan pengembangan profesionalitas guru di sekolah untuk dapat saling belajar dan berbagi ilmu pengetahuan satu sama lainnya. Sesi diakhiri dengan diskusi dengan para peserta PkM yang menyiratkan bahwa guru harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi siswa mereka. </p> <p><strong>Kata kunci:</strong> lingkungan belajar; pembelajaran; pengajaran; teknologi</p>2025-10-02T03:21:06+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4099Pendekatan Activity Based Learning Untuk Pembelajaran Bahasa Inggris di Sanggar Belajar Sido Mulyo2025-10-03T02:41:30+00:00Theodesia Lady Pratiwitheodesia@uib.ac.idLeil Badrah Zakileil@uib.ac.idHendra Nugrahanugraha@uib.ac.idAnnisa Gina Ilmayana2361024.annisa@uib.eduTasya Melyarisman2361019.tasya@uib.eduShabrina Shalma Nugroho2361006.shabrina@uib.eduZico Kevin Mamusung2361014.zico@uib.edu<p><strong>Abstract:</strong> English proficiency from an early age plays a significant role in shaping the competence of the younger generation to face global challenges. At Sanggar Belajar Tembesi Sidomulyo, English learning is not yet optimal because the teachers lack a for-mal educational background in the field, causing students to have difficulty mastering basic vocabulary, pronunciation, and understanding instructions. This research aims to address this problem by implementing an Activity Based Learning (ABL) approach, which emphasizes active student involvement through direct activities such as games, songs, visual simulations, and pronunciation exercises. This activity was carried out in four sessions on July 22, July 25, July 29, and August 4, 2025. Evaluation results indi-cate notable improvement. Among the five participating students, four students (80%) showed an average 20% increase in basic vocabulary mastery compared to pre-activity levels. Ninety percent demonstrated clearer pronunciation, and all students (100%) re-ported feeling enthusiastic and more motivated to learn. These findings confirm that the Activity Based Learning (ABL) approach is effective in enhancing participation and learning motivation while creating an enjoyable and meaningful learning experience. All students expressed interest in joining similar activities in the future.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> activity-based learning; early english acquisition; vocabulary development; community service program; learner motivation; pronunciation improvement.</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Penguasaan Bahasa Inggris sejak usia dini memiliki peran penting dalam membentuk kompetensi generasi muda untuk menghadapi tantangan global di masa depan. Di Sanggar Belajar Tembesi Sidomulyo, pengajaran Bahasa Inggris belum optimal karena pengajar tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang tersebut, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam penguasaan kosakata dasar, pelafalan, serta pemahaman instruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan pendekatan. Activity Based Learning (ABL), yang menekankan keterlibatan aktif siswa melalui aktivitas langsung seperti permainan, lagu, dan latihan pelafalan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam empat sesi pada tanggal 22 Juli, 25 Juli, 29 Juli, dan 4 Agustus 2025. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dari lima siswa peserta, empat siswa (80%) mengalami peningkatan penguasaan kosakata dasar rata-rata 20% dibandingkan sebelum kegiatan. Sebanyak 90% siswa menunjukkan per-baikan pelafalan, dan seluruh peserta (100%) menyatakan merasa senang serta lebih termotivasi mengikuti pembelajaran.Temuan ini membuktikan bahwa pendekatan Activity Based Learning (ABL) efektif dalam meningkatkan partisipasi dan motivasi belajar, sekaligus menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna. Seluruh siswa juga menyampaikan minat untuk mengikuti kegiatan serupa di masa mendatang.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> activity-based learning; keterlibatan siswa; pembelajaran bahasa inggris; pembelajaran anak usia dini; sanggar belajar sidomulyo.</p>2025-10-03T02:36:31+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4069Pelatihan Media Pembelajaran Berbasis AI Untuk Guru UPTD SDN 010106 Sei Silau Barat2025-10-03T03:01:24+00:00Chitra Latiffanilatiffaniartihc@gmail.comAdi Mas Afandi adimasafandi@gmail.comYori Apridonal yori.apridonal@gmail.com<p><strong>Abstract:</strong> This community service describes the implementation of artificial intelligence (AI)-based learning media training for elementary school teachers at the UPTD SDN 010106 Sei Silau Barat, Setia Janji. The background of the activity is the limited understanding and skills of teachers in utilizing AI applications (e.g., ImageFX, Canva AI, and ChatGPT) to create interesting, interactive, and student-specific learning media. The implementation method includes three stages: preparation (interviews & needs observations), implementation (face-to-face workshops, demonstrations, and supervised independent practice), and evaluation (pre-post surveys and work assessments). This can be seen from the results of the pre-test and post-test conducted at the beginning and end of the training, from 31% pre-test to 88% post-test showing a significant difference. The results of this training showed a 57% increase in teachers' practical understanding, the development of AI-based teaching media in core subjects, and plans for sustainable adoption in the classroom. This activity contributes to improving educators' ICT competencies and encouraging the integration of modern technology in elementary schools.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> artificial intelligence; community service; elementary school teachers; imageFX; learning media; training.</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Pengabdian ini mendeskripsikan pelaksanaan pelatihan media pembelajaran berbasis kecerdasan buatan (AI) bagi guru sekolah dasar di UPTD SDN 010106 Sei Silau Barat, Setia Janji. Latar belakang kegiatan adalah masih terbatasnya pemahaman dan keterampilan guru dalam memanfaatkan aplikasi AI (misalnya ImageFX, Canva AI, dan ChatGPT) untuk membuat media ajar yang menarik, interaktif, dan sesuai karakteristik siswa. Metode pelaksanaan meliputi tiga tahap: persiapan (wawancara & observasi kebutuhan), pelaksanaan (workshop tatap muka, demo, dan praktik mandiri tersupervisi), serta evaluasi (pre–post survey dan penilaian karya). Hal ini dapat diliat dari hasil pre-test dan post-test yang dilakukan di awal dan di akhir pelatihan, dari 31% pre-test ke angka 88% post-test menunjukan perbedaan yang signifikan. Hasil pelatihan ini menunjukkan peningkatan sebesar 57% pada pemahaman praktis guru, penyusunan media ajar berbasis AI pada mata pelajaran inti, serta rencana adopsi berkelanjutan di kelas. Kegiatan ini berkontribusi pada peningkatan kompetensi TIK pendidik dan mendorong integrasi teknologi modern di sekolah dasar.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> guru SD; imageFX; kecerdasan buatan; media pembelajaran; pelatihan; pengabdian masyarakat.</p> <p> </p>2025-10-03T02:54:29+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4058Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pendampingan Pembuatan Bahan Ajar Berbasis Edugame Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di SMPN 29 Bengkulu Tengah2025-10-04T02:07:42+00:00Ayudho Selvianiayudhoselviani@umb.ac.idJayanti Syahfitrijayanti@umb.ac.idAgung Kharismaagungkharisma@umb.ac.idnasralnasral@gmail.com<p><strong>Abstract:</strong> This community service program aimed to improve teachers’ competence in creating digital learning materials based on educational games (edugames) to enhance students’ learning motivation. The activity was conducted at SMP Negeri 29 Bengkulu Tengah with 15 participating teachers. The program adopted a workshop approach, including the introduction of edugame concepts, guidance in designing digital learning scenarios, and hands-on practice using free-access edugame platforms. Teachers actively engaged in discussions and collaborative work, resulting in several prototype edugames ready for classroom trials. The outcome indicates increased teacher skills in integrating technology into teaching and potential improvement in students’ engagement through interactive digital learning resources.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> digital learning materials; edugame; learning motivation; teacher competency</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam membuat bahan ajar digital berbasis permainan edukatif (<em>edugame</em>) untuk mendorong motivasi belajar siswa. Kegiatan dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bengkulu Tengah dengan peserta sebanyak 15 guru. Metode yang digunakan adalah pelatihan (<em>workshop</em>) yang mencakup pengenalan konsep <em>edugame</em>, pendampingan penyusunan skenario pembelajaran digital, dan praktik langsung menggunakan platform <em>edugame</em> yang dapat diakses secara gratis. Peserta terlibat aktif dalam diskusi dan kolaborasi, sehingga dihasilkan beberapa prototipe <em>edugame</em> yang siap diujicobakan di kelas. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran serta potensi peningkatan keterlibatan siswa melalui bahan ajar digital yang interaktif.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: bahan ajar digital; edugame; motivasi belajar siswa; kompetensi guru</p>2025-10-04T02:03:07+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4085Peningkatan Produktivitas Produk Jamur Tiram Cicoro Farm Kelurahan Bulurokeng Makassar2025-10-04T02:24:43+00:00Irmah Halimah Bachtiarirmahalimah@gmail.comAgus Salim Syamagussalim36043@gmail.comSupiatisupiati016@gmail.comRizki ZakinaRezkyzakina03@gmail.comSri Nurhidayahsrinurhidayat293@gmail.com<p><strong>Abstract:</strong> Oyster mushroom cultivation in Bulurokeng Village, Makassar, can be an alternative to empower local communities to be more productive. The main problems experienced by partners are the use of manual and simple tools, which slows oyster mushroom production, the lack of bookkeeping in accordance with Financial Accounting Standards, and suboptimal marketing. The method used by the community service team as a form of solution to the problems faced by partners is to provide appropriate technological tools and provide training, outreach, and conduct focus group discussions. The role of technology is expected to have an impact in building community innovation. The results of this activity show that productivity in oyster mushroom production has increased by 300%, partners are able to make simple bookkeeping according to SAK and partners have new packaging equipped with labels that are marketed online.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> oyster mushrooms; packaging; marketing; business bookkeeping; productivity</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Budidaya jamur tiram di Kelurahan Bulurokeng Makassar, mampu menjadi alternatif dalam memberdayakan masyarakat lokal agar lebih produktif. Permasalahan utama yang dialami mitra adalah penggunaan alat yang masih manual dan sederhana sehingga memperlambat produksi jamur tiram, belum ada pembukuan sesuai Standar Akuntansi Keuangan serta pemasaran yang tidak dilakukan secara optimal. Adapun metode yang dilakukan tim pengabdian sebagai bentuk solusi dari permasalahan yang dihadapi mitra yaitu dengan memberikan alat teknologi tepat guna dan memberikan pelatihan, sosialisasi serta melakukan focus group discussion. Peran teknologi diharapkan memberi dampak dalam rangka membangun masyarakat dalam berinovasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan produktivitas dalam produksi jamur tiram meningkat sebesar 300%, mitra mampu membuat pembukuan sederhana sesuai SAK dan mitra memiliki kemasan baru dilengkapi label yang dipasarkan secara online. </p> <p><strong>Kata kunci:</strong> jamur tiram; kemasan; pemasaran; pembukuan usaha; produktivitas</p>2025-10-04T02:19:33+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4077Mitigasi Cuaca Buruk Dan Pemasangan Penangkal Petir Sebagai Upaya Keselamatan Nelayan Kub Geronggong2025-10-06T02:16:00+00:00Prativi Khilyatul Auliyaprativiauliya@ppns.ac.idFitroh Resmifitrohresmi@gmail.comSeptaviola Dini Utamiseptavioladiniutami@gmail.comMohammad Basuki Rahmatmohammadbasukirahmat@gmail.comDimas Fanny Kusumadimasfannykusuma@gmail.comIlyasa' Maula Basharonilyasamaulanabasharon@gmail.com<p><strong>Abstract:</strong> Many traditional fishermen in Indonesia still experience a decreasing income during the rainy season due to bad weather conditions. This community service activity aims to improve the safety of fishermen through the installation of lightning rods and education on bad weather conditions at sea. This activity was carried out in Segoro Tambak Village, Sedati District, Sidoarjo Regency, East Java. The participants in this activity are local fishermen who are members of the KUB Geronggong. The methods used in this activity include 1. Initial Survey; 2. Socialization; 3. Training Session; 4. Technology Application; and 5. Mentoring and Evaluation. The results of the pre-test and post-test showed that the fishermen's level of understanding increasing by 8%. Based on the questionnaire results, the majority of fishermen gave positive feedback of this activity. In terms of program assessment, 71.4% of participants stated that the material provided was very easy to understand, and 82.1% of participants considered the speakers' delivery to be very clear. The opportunity to ask questions was also considered sufficient by 64.3% of participants, while in terms of satisfaction, 85.7% of participants stated that they were very happy to participate in this activity. All participants (100%) stated that this activity increased their knowledge, improved their preparedness for bad weather, and encouraged the application of knowledge in their daily lives.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> bad weather; fishermen; lightning rods; mitigation</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak: </strong>Masih banyak nelayan tradisional di Indonesia yang penghasilannya turun di musim penghujan karena kendala cuaca buruk. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan nelayan melalui pemasangan alat penangkal petir dan edukasi cuaca buruk saat melaut. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Segoro Tambak, Kecataman Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Mitra dari kegiatan ini merupakan nelayan lokal yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Geronggong. Metode kegiatan meliputi 1.Survey Awal; 2.Sosialisasi; 3.Pelatihan; 4.Penerapan Teknologi; serta 5.Pendampingan dan Evaluasi. Dari hasil <em>pre-test</em> dan <em>post-test </em>didapati tingkat pemahaman nelayan meningkat sebesar 8%. Berdasarkan hasil kuesioner, mayoritas nelayan memberikan penilaian positif terhadap kegiatan ini. Pada aspek penilaian acara, sebanyak 71,4% peserta menyatakan materi yang diberikan sangat mudah dipahami, dan 82,1% peserta menilai penyampaian narasumber sangat jelas. Kesempatan bertanya juga dinilai sangat cukup oleh 64,3% peserta, sedangkan dari sisi kepuasan, 85,7% peserta menyatakan sangat senang mengikuti kegiatan ini. Seluruh peserta (100%) menyatakan kegiatan ini menambah pengetahuan, meningkatkan kesiapan menghadapi cuaca buruk, serta mendorong penerapan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> cuaca buruk; mitigasi; nelayan; penangkal petir</p>2025-10-06T02:11:59+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4098Pemberdayaan CV Dazry Harapan Melalui Digitalisasi Stok Dan Standar Produksi 2025-10-07T03:54:52+00:00Muhammad Hadi Saputrahadi.saputra@politeknikjambi.ac.idSigit KurniawanSigit@politeknikjambi.ac.idJohandri Iqbaliqbal@politeknikjambi.ac.id<p><strong>Abstract:</strong> This community service program was carried out to empower the Dazry Harapan Household Industry, a laundry perfume MSME in Jambi City. The partner faced two main problems: business management that was still manual and unstructured production processes. The proposed solutions included the digitalization of transaction and stock recording through a web-based system, the preparation of Standard Operating Procedures (SOP) for production, and digital literacy training. The implementation method consisted of planning, training, mentoring, and evaluation, involving lecturers and students. The results showed that the program targets were achieved: 100% of transactions and stock were recorded digitally, production capacity increased by at least 50%, production cycle time was reduced by 30%, and there were indications of increased revenue and partner satisfaction. This program not only improved business efficiency and product quality consistency but also created a social impact by enhancing the digital literacy of the partner. Furthermore, the program contributes to the achievement of the SDGs (Goal 8: Decent Work and Economic Growth) and university performance indicators. In the future, the developed system is recommended to be integrated with e-commerce platforms to expand market access.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> community empowerment; digitalization; jambi city; sop production; stock management</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk memberdayakan UMKM parfum laundry Dazry Harapan di Kota Jambi. Mitra menghadapi dua permasalahan utama, yaitu manajemen usaha yang masih manual dan proses produksi yang belum terstruktur. Solusi yang ditawarkan adalah digitalisasi pencatatan transaksi dan stok berbasis web, penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) produksi, serta pelatihan literasi digital. Metode pelaksanaan meliputi perencanaan, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi dengan melibatkan dosen dan mahasiswa. Hasil kegiatan menunjukkan tercapainya target program, yakni 100% pencatatan transaksi dan stok dilakukan secara digital, peningkatan kapasitas produksi minimal 50%, penurunan waktu siklus produksi sebesar 30%, serta adanya indikasi peningkatan omzet dan kepuasan mitra. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi usaha dan konsistensi kualitas produk, tetapi juga memberikan dampak sosial berupa peningkatan literasi digital mitra. Selain itu, program ini berkontribusi pada pencapaian SDGs (Tujuan 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan IKU perguruan tinggi. Ke depan, sistem digital ini direkomendasikan untuk dikembangkan lebih lanjut melalui integrasi dengan e-commerce guna memperluas akses pasar.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> digitalisasi; kota jambi; manajemen stok; pemberdayaan masyarakat; sop produksi</p>2025-10-07T03:50:40+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4072Peningkatan Literasi Digital Bagi Guru SD Negeri 132408 Kota Tanjungbalai Dalam Mencegah Dan Mengatasi Cybercrime2025-10-09T04:10:57+00:00Iqbal Kamil Siregariqbalkamilsiregar@royal.ac.idEndra Saputraendrasahputra@gmail.com<p><strong>Abstract:</strong> The rapid development of digital technology in education presents significant benefits, but it also introduces serious challenges in the form of increasing threats of Cybercrime. Teachers at SD Negeri 132408 Kota Tanjungbalai, as the frontline of education, often lack an adequate understanding of digital literacy and how to handle cybercrimes, such as the spread of false information, data theft, and violations of digital ethics. This community service activity aims to enhance the digital literacy capacity of teachers in preventing and addressing Cybercrime within the school environment. The methods used include intensive training, group discussions, case studies, and practical simulations, implemented in three stages: preparation, implementation, and evaluation. The solutions offered encompass providing digital literacy materials, Cybercrime prevention training, and developing practical guidelines. Evaluation results show that teacher understanding increased significantly, with the average score rising from 45 to 78 (p<0.05). The targeted outputs of this activity are the publication of a scientific article in a Sinta 5 accredited national journal as a mandatory output, and a popular article in mass media as an additional output. This activity is expected to increase teachers' awareness and skills in creating a safe and healthy digital education environment.</p> <p><strong>Keywords</strong>: cybercrime; digital literacy; education; elementary school teachers; training</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Pesatnya perkembangan teknologi digital di dunia pendidikan menghadirkan manfaat besar, namun juga memunculkan tantangan serius berupa meningkatnya ancaman Cybercrime. Guru di SD Negeri 132408 Kota Tanjungbalai, sebagai garda terdepan pendidikan, seringkali belum memiliki pemahaman yang memadai tentang literasi digital dan cara menghadapi kejahatan siber, seperti penyebaran informasi palsu, pencurian data, dan pelanggaran etika digital. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas literasi digital guru dalam mencegah dan mengatasi Cybercrime di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan berupa pelatihan intensif, diskusi kelompok, studi kasus, dan simulasi praktik, yang dilaksanakan dalam tiga tahap: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Solusi yang ditawarkan mencakup pemberian materi literasi digital, pelatihan pencegahan Cybercrime, dan penyusunan panduan praktis. Hasil evaluasi menunjukkan pemahaman guru meningkat signifikan dari skor rata-rata 45 menjadi 78 (p<0.05). Target luaran dari kegiatan ini adalah publikasi artikel ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi Sinta 5 sebagai luaran wajib, dan artikel di media massa sebagai luaran tambahan. Diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran dan keterampilan guru dalam menciptakan lingkungan pendidikan digital yang aman dan sehat.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: cybercrime; guru sd; literasi digital; pelatihan; pendidikan</p>2025-10-09T01:34:21+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4122Pelatihan Belajar Bahasa Inggris Dasar Pada Siswa SDN Bicorong II Pamekasan2025-10-09T01:57:31+00:00Aditya Dandy Firatamaadityadandi11@gmail.comRizqi Azam Syaichonrizqiazamsyaichon@gmail.comWa’idul Hasanwaidulhasan@gmail.comFakhrur Rozi Arifinfakhrurroziarifin@gmail.comAl Farisiaifarisi@gmail.comNurul Ilminurulilmi@gmail.com<p><strong>Abstract:</strong> English is a universal language used in many countries around the world. SDN Bicorong II is located in Bicorong Village, Pamekasan Regency. Students often struggle with English and are reluctant to learn it. As a means to improve their English communication skills, a tutoring program offers basic English instruction to SDN Bicorong II students. A total of 29 students participated in the community service program for basic English tutoring. Each session lasted 90 minutes and was conducted over two days. Socialization, instruction, mentoring, and assessment were part of the approach implemented to provide basic English tutoring to students. Only 17.24% of students who completed the test passed, while 82.76% of the other students failed, based on the learning outcomes of elementary school students before the tutoring program. The overall average score was 62. The results after the basic English tutoring program showed that of the 29 elementary school students who took the test, 86.21% passed and 13.79% failed. The data shows that students who did not pass the test got a score range of 55-69 while students who passed the test got a score range of 70-100. The average score of 29 students was 76. Thus, basic English tutoring can improve the abilities and learning outcomes of students at SDN Bicorong II.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> basic english; communicative approach; evaluation; learning; training</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Bahasa Inggris merupakan bahasa universal yang digunakan di banyak negara di seluruh dunia. SDN Bicorong II terletak di Desa Bicorong Kabupaten Pamekasan. Para siswa biasanya kesulitan berbahasa Inggris dan enggan mempelajarinya. Sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan komunikasi bahasa Inggris mereka, program bimbingan belajar menawarkan pengajaran bahasa Inggris dasar kepada siswa SDN Bicorong II. Sebanyak 29 siswa berpartisipasi dalam program pengabdian masyarakat bimbingan belajar bahasa Inggris dasar. Setiap sesi berdurasi 90 menit selama dua hari. Sosialisasi, instruksi, pendampingan, dan penilaian merupakan bagian dari pendekatan yang diterapkan untuk memberikan bimbingan belajar bahasa Inggris dasar kepada siswa. Hanya 17,24% siswa yang menyelesaikan tes lulus, sementara 82,76% siswa lainnya tidak lulus, berdasarkan hasil belajar siswa sekolah dasar sebelum program bimbingan belajar. Skor rata-rata keseluruhan adalah 62. Hasil setelah dilakukan bimbingan belajar bahasa Inggris dasar menunjukan bahwa dari 29 siswa SD yang ikut tes 86,21% siswa lulus tes dan 13,79% siswa tidak lulus. Data menunjukan bahwa siswa tidak lulus tes mendapat rentang nilai 55-69 sedangkan siswa yang lulus tes mendapat rentang nilai 70-100. Hasil nilai rata-rata dari 29 siswa adalah 76. Dengan demikian bimbingan belajar bahasa Inggris dasar dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa SDN Bicorong II.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> bahasa inggris dasar; evaluasi; pelatihan; pembelajaran, pendekatan komunikatif</p>2025-10-09T01:54:13+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4121Transformasi Digital UMKM Perikanan: Studi Kasus Poklahsar Bali Padang2025-10-16T02:38:51+00:00Siti Aisyahs.aisyah2795@gmail.comAri Limay Trisno Putraaribiozer6@gmail.comSiska Fitrima SariSiska.fitrima@gmail.comIra Desmiatiiradesmiati06@gmail.comDicky Rustamdickyrustam@gmail.com<p><strong>Abstract:</strong> This community service program was implemented with POKLAHSAR BALI, a fisheries MSME in Ulak Karang Utara, Padang City, whose members are mostly women and coastal youth. The main problems identified were traditional production methods, unstructured business management, and marketing dependence on collectors, limiting added value. The program aimed to improve production capacity, strengthen business governance, and develop a website-based digital marketing strategy. A participatory-collaborative approach was applied through socialization, technical training, technology implementation, mentoring, and continuous evaluation. Innovations introduced included production SOPs, logbooks and simple bookkeeping, a gas-fueled drying oven, development of the website www.sejala.org, QR Code integration on packaging, and activation of social media and marketplaces. Evaluation showed significant improvements in partner skills, with average scores increasing from 2.7 to 4.0, particularly in business recording and digital marketing. Economically, average income rose by 25% and digital sales volume doubled. Sustainability was strengthened through cooperation with the Merah Putih Cooperative and regular coaching from the Padang City Marine and Fisheries Office, thereby enhancing the economic independence of coastal women and youth.</p> <p><strong>Keywords:</strong> coastal women’s empowerment; digital marketing; fisheries MSMEs; local food products; padang city; website.</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan bersama POKLAHSAR BALI, sebuah UMKM perikanan di Ulak Karang Utara, Kota Padang, yang mayoritas anggotanya perempuan dan remaja pesisir. Permasalahan utama mitra meliputi metode produksi tradisional, manajemen usaha yang belum tertata, serta pemasaran yang bergantung pada pengepul sehingga nilai tambah terbatas. Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi, memperkuat tata kelola usaha, dan mengembangkan strategi pemasaran digital berbasis website. Metode partisipatif-kolaboratif diterapkan melalui sosialisasi, pelatihan teknis, penerapan teknologi, pendampingan, dan evaluasi berkelanjutan. Inovasi yang diperkenalkan meliputi SOP produksi, penggunaan logbook dan pembukuan sederhana, oven pengering berbahan bakar gas, pengembangan website www.sejala.org, integrasi QR Code pada kemasan, serta aktivasi media sosial dan marketplace. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan keterampilan mitra dengan skor rata-rata naik dari 2,7 menjadi 4,0, terutama pada pencatatan usaha dan pemasaran digital. Secara ekonomi, pendapatan meningkat rata-rata 25% dan volume penjualan digital dua kali lipat. Keberlanjutan program diperkuat melalui kerjasama dengan Koperasi Merah Putih dan pembinaan rutin Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang, sehingga mampu mendukung kemandirian ekonomi perempuan dan remaja pesisir.</p> <p><strong>Kata kunci: kota padang;</strong> pemasaran digital; produk pangan lokal; pemberdayaan perempuan pesisir; umkm perikanan; website</p>2025-10-16T02:35:22+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4111Digitalisasi Bumdes Optimalisasi Company Profile Dan Sistem Pemesanan Unit Usaha Bumdes Bagjawaluya2025-10-16T03:03:11+00:00Ai Ilah Warnilahai.aiw@bsi.ac.idYanti Apriyaniyanti.ynp@bsi.ac.idYani Sri Mulyaniyani.ymn@bsi.ac.idMuhammad Dhafa Alfarezadhafaalfrz12@gmail.comVincent Christianvchristianthen@gmail.com<p><strong>Abstract</strong><strong>:</strong> The village of Sumberjaya has considerable local economic potential through the management of the Bagjawaluya Village-Owned Enterprise (BumDes), particularly in the Mini Soccer, Campground, Kiosk Rental, Water Supply, and Village Internet business units. However, limitations in the use of digital technology and promotional media have resulted in low effectiveness of services to the community. This community service activity aims to support the optimization of company profile creation and online booking systems for existing business units at BumDes Bagjawaluya. The target partners in this activity are BumDes managers, with 15 participants involved. To measure the effectiveness of the activity, an evaluation method consisting of a pre-test and post-test was used to assess the increase in participants' understanding, as well as a questionnaire to explore their perceptions and readiness to adopt digital technology. The results of the activity showed an increase in understanding of company profile management by 86.67% and business unit ordering applications by 93.33%. These results indicate that the community service activity had a positive impact on improving the digital literacy of BumDes managers.</p> <p><strong>Keyword:</strong> BumDes; Company Profile; Digitalization; Ordering; Optimization</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Desa Sumberjaya memiliki potensi ekonomi lokal yang cukup besar melalui pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Bagjawaluya, khususnya pada unit usaha Mini Soccer, Bumi Perkemahan,Sewa Kios, Air weslik, Internet Desa. Namun, keterbatasan dalam pemanfaatan teknologi digital dan media promosi menyebabkan rendahnya efektivitas layanan kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendukung optimalisasi pembuatan company profile, dan sistem pemesanan online untuk unit usaha yang ada pada BumDes Bagjawaluya. Mitra sasaran dalam kegiatan ini adalah pengelola BumDes dengan jumlah peserta yang terlibat sebanyak 15 orang. Untuk mengukur efektivitas kegiatan, digunakan metode evaluasi berupa pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pemahaman peserta, serta kuisioner untuk menggali persepsi dan kesiapan mereka dalam mengadopsi teknologi digital. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman untuk pengelolaan Company Profile 86,67%, aplikasi pemesanan unit usaha 93,33%. .Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian memberikan dampak positif terhadap peningkatan literasi digital pengelola BumDes.</p> <p> <br><strong>Kata Kunci</strong><strong>:</strong> BumDes; Company Profile; Digitalisasi; Pemesanan; Optimalisasi</p>2025-10-16T02:59:22+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4134Transformasi Digital Produk Olahan Ikan Bilih Pada Poklahsar Jaso Danau Nagari Tikalak2025-10-17T04:02:25+00:00ira desmiatiiradesmiati06@gmail.comIndira Karinaindirakarina@gmail.comBoni Ikhlasboniikhlas@gmail.comSiti Aisyahsitiaisyah@gmail.comDicky Rustamdickyrustam@gmail.com<p><strong>Abstract:</strong> This program aims to transform processed bilih fish products from Lake Singkarak through business digitalization to enhance tourism appeal and increase the added value of local food products. The partner, POKLAHSAR Jaso Danau in Nagari Tikalak, Solok Regency, experienced a 35% decline in sales turnover over the past two years due to limited digital marketing and reliance on conventional sales. In addition, production capacity could only meet about 60% of market demand, with inconsistent product quality caused by the absence of written SOPs. The program was implemented using a participatory approach through stages of socialization, technical training, innovation adoption, and mentoring. The main focus included the development of production SOPs, logbooks and digital bookkeeping, organizational structuring, and digital marketing strategies using websites, QR Codes, and social media. The results revealed significant improvement in five key aspects: business recording, production, distribution, branding, and digital marketing. The average score increased from 2.7 (fair) in 2024 to 4.0 (good) in 2025, with the highest achievement in business recording and digital marketing through the activation of an official website and marketplace integration. This transformation demonstrates that digitalization of local food MSMEs not only improves product quality and consistency but also expands distribution channels, strengthens competitiveness, and supports the achievement of the SDGs, particularly women’s empowerment, poverty alleviation, economic growth, and sustainable consumption and production.</p> <p><strong>Keywords</strong>: bilih fish, MSME digitalization, women empowerment, digital marketing, lake singkarak</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Program ini bertujuan mentransformasi produk olahan ikan bilih khas Danau Singkarak melalui digitalisasi usaha guna meningkatkan daya tarik wisata dan nilai tambah pangan lokal. Mitra kegiatan adalah POKLAHSAR Jaso Danau di Nagari Tikalak, Kabupaten Solok, yang mengalami penurunan omzet hingga 35% dalam dua tahun terakhir akibat keterbatasan pemasaran digital dan masih mengandalkan penjualan konvensional. Selain itu, kapasitas produksi hanya mampu memenuhi sekitar 60% permintaan pasar, dengan kualitas produk sering tidak konsisten karena ketiadaan SOP tertulis. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif melalui tahapan sosialisasi, pelatihan teknis, penerapan inovasi, dan pendampingan. Fokus utama meliputi penyusunan SOP produksi, logbook dan pembukuan digital, pembentukan struktur organisasi, serta strategi pemasaran berbasis website, QR Code, dan media sosial. Hasil menunjukkan peningkatan keterampilan signifikan pada lima aspek utama: pencatatan usaha, produksi, distribusi, branding, dan pemasaran digital. Skor rata-rata naik dari 2,7 (cukup) pada 2024 menjadi 4,0 (baik) pada 2025, dengan capaian terbesar pada pencatatan usaha dan pemasaran digital melalui aktivasi website resmi dan integrasi marketplace. Transformasi ini membuktikan bahwa digitalisasi UMKM pangan lokal tidak hanya memperbaiki kualitas dan konsistensi produk, tetapi juga memperluas distribusi, memperkuat daya saing, serta mendukung pencapaian SDGs, khususnya pemberdayaan perempuan, pengentasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan konsumsi-produksi berkelanjutan.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: ikan bilih, digitalisasi UMKM, pemberdayaan perempuan, pemasaran digital, danau singkarak</p>2025-10-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4201Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Moderasi Beragama di Kampung Segeram Kabupaten Natuna 2025-10-20T03:31:39+00:00Umar Natunaumarnatuna@gmail.comKartubikartubi@gmail.comErine Agustiaerineagustia@gmail.com<p><strong>Abstract</strong> : This Community Service program was motivated by educational issues in Segeram Village, where apologetic and textual religious understandings have developed. Educational institutions in Segeram Village have not yet become a strong force in transforming the mindset of the younger generation, particularly in fostering a moderate understanding of religion to support the creation of a harmonious, dynamic, and diverse society. The community service team used the Participatory Action Research (PAR) method, which consists of three main stages: Focus Group Discussion (FGD), Training, and Implementation. Based on findings from the field activities, the following conclusions can be drawn: a) Educators are capable of formulating and implementing the Independent Curriculum based on Religious Moderation. b) There is active involvement of students, allowing the acquired knowledge to be applied in their daily lives. c) The community’s understanding of religious moderation has contributed to environmental harmony, encouraging people to better preserve and nurture human resources as vital sources of life that must be protected.</p> <p><strong>Keywords:</strong> independent curriculum, religious moderation, PAR</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak : </strong>Pengabdian Kepada Masayarakat ini dilatarbelakangi oleh permasalahan pendidikan yang ada di kampung Segeram dimana berkembang paham keagamaan yang bersifat apologis dan tektual. Lembaga Pendidikan yang ada di Kampung Segeram tidak banyak menjadikan kekuatan perubahan pola pikir Masyarakat muda di Kampung Segeram, terutama dalam pemahaman agama yang moderat untuk menopang bangunan Masyarakat yang harmonis, dinamis dan beragam. Tim PKM menggunakan Metode Participary Action Reaserch (PAR) dimana memiliki 3 tahapan utama yaitu : FGD, Pelatihan dan Implementasi. Berdasarkan temuan pada kegiatan pengabdian di lapangan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a)Tenaga pendidik sudah mampu merumuskan dan menerapkan materi Kurikulum Merdeka Berbasis Moderasi Beragama. b) Perlibatan aktif peserta didik sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c) Pemahaman masyarakat terkait moderasi beragama berdampak pada tercipta harmonisasi alam sehingga masyarakat lebih menjaga dan merawat sumber daya manusia sebagai sumber kehidupan yang harus dijaga.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> kurikulum merdeka, moderasi beragama, PAR</p>2025-10-20T03:18:19+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4146Pengembangan Startup Digital Mahasiswa Melalui Program Inkubasi Bisnis Digital Pada Universitas Sumatera Utara 2025-10-21T03:39:03+00:00Henny Febriana Harumyhennyharumy@usu.ac.idDewi Sartika Br. Gintingdewisartika@gmail.comFuzy Yustika Manikfuzyyustikamanik@gmail.comNuzuliatinuzuliati@gmail.com<p><strong>Abstract: </strong>Digitalization 5.0 has opened wide opportunities for students to build digital-based startups. However, many student startups face challenges in financial management, developing a Minimum Viable Product (MVP), and ensuring business sustainability. This program aims to implement Digital Business Incubation as a strategy for developing student digital startups. The methods used include observation, tenant selection, interviews, and intensive mentoring for incubation program participants. As a result of the selection process, 14 businesses were chosen to be incubated, consisting of service-based and product-based ventures. The program is designed to provide entrepreneurship training, financial management workshops, business legality assistance, investor networking opportunities, and technological support. The outcomes of the program indicate that through digital incubation, average 77,91% of the participating students were able to enhance their digital entrepreneurship skills, strengthen their business models, and optimize the potential for business sustainability. Therefore, Digital Business Incubation has proven to be an effective mechanism for fostering the growth of student digital startups that are adaptive, innovative, and competitive in the digital economy era.</p> <p><strong>Keywords</strong>: bussiness digital, enterprise, student, service</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak: </strong>Digitalisasi 5.0 telah membuka peluang luas bagi mahasiswa untuk membangun usaha rintisan (startup) berbasis digital. Namun, banyak startup mahasiswa menghadapi tantangan dalam hal pengelolaan keuangan, <em>Minimum Viable Product</em>, dan keberlanjutan usaha. Program ini bertujuan untuk mengimplementasikan program Digital Business Incubation sebagai strategi pengembangan startup digital mahasiswa. Metode yang digunakan meliputi observasi, seleksi tenant, wawancara, serta pendampingan intensif terhadap peserta program inkubasi. Dari hasil seleksi terpilih 14 usaha yang akan diinkubasi yang terdiri dari usaha yang bergerak dibidang jasa dan produk. Program ini dirancang untuk memberikan pembinaan kewirausahaan, pelatihan keuangan, pendampingan legalitas usaha, akses bersama investor, serta dukungan teknologi. Hasil program ini menunjukkan bahwa melalui inkubasi digital, rata rata 77,91% mahasiswa mampu meningkatkan keterampilan wirausaha digital, memperkuat model bisnis, serta mengoptimalkan potensi keberlanjutan usaha. Dengan demikian, Inkubasi bisnis digital terbukti menjadi mekanisme efektif dalam mendorong lahirnya startup digital mahasiswa yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing di era ekonomi digital.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>bisnis, mahasiswa, jasa, startup digital</p> <p> </p>2025-10-21T03:34:08+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/3923Implementasi Sistem Informasi Zis Berbasis Web Untuk Transparansi Di Masjid Al-Ikhlas Bandung2025-10-24T03:08:56+00:00Atep Aulia Rahmanatep.aulia@widyatama.ac.idAdi Purnamaadi.purnama@widyatama.ac.idIndrianiindriani.st@widyatama.ac.idBagus Alit Prasetyoalit.prasetyo@widyatama.ac.idEsa Fauziesa.fauzi@widyatama.ac.idRizky Kusramdanirizky.kusramdani@widyatama.ac.idCandimadamcandimadam@widyatama.ac.idAndry Septian Syahputra Tumarukandry.tumaruk@widyatama.ac.id<p><strong>Abstract:</strong> This community service activity aims to improve the transparency and efficiency of zakat, infaq, and shadaqah (ZIS) management at Al-Ikhlas Mosque, Bandung Regency, through the implementation of a web-based information system. The main problem faced by the partner was the manual and unstructured recording and reporting process, as well as the low accessibility of information for congregants. The methods used included consultation to identify needs, science and technology substitution to implement modern systems, and technical training for mosque administrators. The results showed that the administrators were able to operate the system independently, with a level of understanding reaching 93.5% with an average evaluation score of 3.74 out of 4. The developed information system supports transaction recording, financial reporting, and transparent ZIS fund distribution. Additionally, the activity produced outputs in the form of a web application, digital training modules, and technical documentation that can be used sustainably. This program contributes significantly to strengthening accountability and congregational engagement in religious social fund management.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> accountability; information system; training; web application; zakat</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS) di Masjid Al-Ikhlas Kab. Bandung melalui implementasi sistem informasi berbasis <em>website</em>. Masalah utama yang dihadapi mitra adalah proses pencatatan dan pelaporan manual yang tidak terstruktur serta rendahnya akses informasi bagi jamaah. Metode yang digunakan meliputi konsultasi untuk identifikasi kebutuhan, substitusi ipteks untuk penerapan teknologi, serta pelatihan teknis untuk pengurus masjid. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengurus masjid mampu mengoperasikan sistem secara mandiri dengan tingkat pemahaman mencapai 93.5% dengan skor rata-rata evaluasi sebesar 3.74 dari 4. Sistem informasi yang dikembangkan mendukung pencatatan transaksi, pelaporan keuangan, serta transparansi distribusi dana ZIS. Selain itu, kegiatan ini menghasilkan luaran berupa aplikasi web, modul pelatihan digital, dan dokumentasi teknis yang dapat digunakan secara berkelanjutan. Kegiatan ini memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat akuntabilitas dan keterlibatan jamaah dalam pengelolaan dana sosial keagamaan.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> akuntabilitas; aplikasi web; pelatihan; sistem informasi; zakat</p>2025-10-24T03:03:07+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4206Optimalisasi Kompetensi Bidan Melalui Workshop Deteksi Dini Dan Upaya Preventif Preeklampsia di Lombok Timur 2025-10-24T03:41:06+00:00Astika Gita Ningrumastika.gita.n@fk.unair.ac.idDewi Setyowatidewisetyowati@gmail.comZamrotul Izzahzamrotulizzah@gmail.comAndriyantiandriyanti@gmail.comFarah Diba Azzahrafarahdiba@gmail.comMisheel Trivena Setiawanmisheeltrivena@gmail.com<p><strong>Abstract:</strong> Preeclampsia is one of the leading causes of maternal mortality in East Lombok Regency. In 2023, 2,689 cases of preeclampsia were recorded among 108,035 pregnant women. Limited competence of midwives in early detection, midwifery care, and preventive strategies remains a major challenge. This community service program aimed to improve midwives’ knowledge and skills through a workshop consisting of seminars and case-based learning (CBL). The activity was conducted on August 25, 2025, at the East Lombok District Health Office Hall, involving 35 midwives from 35 primary health centers (34 respondents were analyzed as one participant did not complete the pre- and <em>post-test</em>s). The workshop covered preeclampsia screening, midwifery care, MgSO₄ administration, and the use of local natural resources as preventive strategies. Evaluation using pre- and <em>post-test</em>s showed a significant increase in the mean score from 78.23 to 94.85, with an average improvement of 16.62 points. Notably, 44.1% of participants achieved a perfect score of 100. These findings confirm that interactive and practical workshop approaches effectively enhance midwives’ competencies. Therefore, this program contributes to strengthening primary health care services and supporting maternal mortality reduction efforts in East Lombok.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> early detection; maternal mortality; midwives competence; preeclampsia; primary health care</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kematian ibu di Kabupaten Lombok Timur. Data tahun 2023 menunjukkan terdapat 2.689 kasus preeklampsia dari 108.035 ibu hamil. Keterbatasan kompetensi bidan dalam deteksi dini, asuhan kebidanan, dan pemanfaatan strategi preventif menjadi tantangan utama. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan melalui workshop yang terdiri dari seminar dan praktik berbasis kasus (<em>Case Based Learning</em>/CBL). Kegiatan dilaksanakan pada 25 Agustus 2025 di Aula Dinas Kesehatan Lombok Timur, dengan peserta 35 bidan dari 35 Puskesmas. Materi workshop mencakup skrining preeklampsia, asuhan kebidanan, pemberian MgSO₄, serta pemanfaatan bahan alam lokal sebagai strategi preventif. Evaluasi menggunakan <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em> menunjukkan peningkatan signifikan skor rata-rata dari 78,23 menjadi 94,85, dengan rata-rata peningkatan sebesar 16,62 poin. Sebanyak 44,1% peserta mencapai skor sempurna 100. Hasil ini membuktikan bahwa workshop interaktif dan aplikatif efektif meningkatkan kompetensi bidan. Dengan demikian, program ini berkontribusi pada penguatan layanan primer dan upaya penurunan angka kematian ibu di Lombok Timur.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> angka kematian ibu; deteksi dini; kompetensi bidan; pelayanan kesehatan primer; preeclampsia</p>2025-10-24T03:34:51+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4128Inovasi Alat Pengering Elektrik Emping Melinjo (Kepingjo) Untuk Membantu Meningkatkan Produksi Skala Rumah Tangga 2025-10-29T02:36:04+00:00Suardi Suardisuradi@utnd.ac.idHendra Susilohendra@utnd.ac.idMoh. Muchlishiinmohmuchlishiin@polmed.ac.idAndreas F. Ndruruyuni_hani86@yahoo.comSyukur A. Guloyuni_hani86@yahoo.com<p><strong>Abstract:</strong> This community service activity was motivated by the drying problems of emping melinjo in Perbaungan District, Serdang Bedagai Regency, which still relies on sunlight. This traditional method has many limitations as it depends on weather conditions, requires 2–3 days, and produces products that are less hygienic and inconsistent in quality. The purpose of this activity is to provide a solution through mentoring and training in the use of the electric emping melinjo dryer (KEPINGJO) so that partners are able to operate the equipment and increase production capacity. The implementation method includes several stages: preparation, technology socialization, training, trials, evaluation, and mentoring. The results show that the partners actively participated and were able to operate the equipment independently. The use of the electric dryer resulted in a reduction from 1 kg to 0.64 kg within 1 hour at a temperature of 55 °C, which is much faster than the traditional drying method that takes 2–3 days. In addition, the moisture content of emping melinjo, initially 29% in the wet condition, decreased to 9.5% after the drying process using the electric dryer. The final product is more hygienic, evenly dried, and has a longer shelf life. The application of the KEPINGJO electric dryer has proven to increase productivity, product quality, and household income while strengthening the role of universities in delivering appropriate technological innovations.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> dryer; melinjo; empowerment; training; food self-sufficiency</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh permasalahan pengeringan emping melinjo di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, yang masih mengandalkan sinar matahari. Metode tersebut memiliki banyak keterbatasan karena bergantung pada cuaca, membutuhkan waktu 2–3 hari, serta menghasilkan produk yang kurang higienis dan tidak seragam. Tujuan kegiatan adalah memberikan solusi melalui pendampingan dan pelatihan penggunaan alat pengering elektrik emping melinjo (KEPINGJO) agar mitra mampu mengoperasikan dan meningkatkan kapasitas produksi. Metode pelaksanaan meliputi tahap persiapan, sosialisasi teknologi, pelatihan, uji coba, serta evaluasi dan pendampingan. Hasil kegiatan menunjukkan mitra aktif berpartisipasi dan mampu menggunakan alat secara mandiri. Penggunaan alat pengering elektrik memperlihatkan penyusutan dari 1 kg menjadi 0,64 kg dalam waktu 1 jam pada suhu 55 °C, jauh lebih cepat dibanding metode tradisional 2–3 hari. Selain itu, kadar air emping melinjo yang semula sebesar 29% pada kondisi basah menurun menjadi 9,5% setelah proses pengeringan menggunakan alat pengering elektrik. Produk yang dihasilkan lebih higienis, kering merata, dan memiliki daya simpan lebih lama. Penerapan pengering elektrik KEPINGJO terbukti meningkatkan produktivitas, kualitas, serta pendapatan rumah tangga, sekaligus memperkuat kontribusi perguruan tinggi dalam menghadirkan inovasi tepat guna.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> alat pengering; melinjo; pemberdayaan; pelatihan; kemandirian pangan</p>2025-10-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royalhttps://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas/article/view/4155Pelatihan Kader Posyandu Tentang Pengolahan Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal Untuk Balita Dan Ibu Hamil 2025-10-31T02:40:04+00:00Tetty Herta Doloksaributettyhertadolok1000@gmail.comHerta Masthalinaherta_tobing@yahoo.co.idHerly Nainggolanherly.ngl2408@yahoo.com<p><strong>Abstract:</strong> Pregnancy and toddlerhood are crucial periods that determine a child’s future growth and development. In Wonosari Village, the nutritional intake of pregnant women and toddlers is below the recommended dietary allowance. One of the specific nutritional interventions that can be implemented is the provision of supplementary food (PMT) based on local food. This community service activity aimed to improve the knowledge and skills of posyandu cadres regarding the PMT based on local food for toddlers and pregnant women. The program involved training 40 cadres in the working area of Dalu Sepuluh Health Center, Tanjung Morawa District, Deli Serdang Regency, on May 28, 2025. The training consisted of delivering material on the concept of local food-based PMT and hands-on practice in processing supplementary food. Knowledge was evaluated through pre- and post-tests. Skills were evaluated through observation during processing practices. The results indicated an increase in cadres’ knowledge, with the average score rising from 95.4 to 99.4. Skills also improved, particularly in the accuracy of ingredient measurement and appropriate portion determination. These findings imply that local food-based PMT training can enhance the capacity of posyandu cadres and contribute to strengthening community-based efforts in improving maternal and child nutrition.</p> <p><strong>Keyword</strong><strong>s:</strong> cadres; PMT; pregnant women; toddlers</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak:</strong> Masa kehamilan dan balita merupakan fase penting yang menentukan kualitas tumbuh kembang anak. Di Desa Wonosari, asupan gizi ibu hamil dan balita di bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan, sehingga diperlukan intervensi gizi spesifik melalui PMT berbasis pangan lokal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu mengenai pengolahan makanan tambahan berbasis pangan lokal untuk balita dan ibu hamil. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan sasaran 40 orang kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Dalu Sepuluh, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Pelatihan dilaksanakan pada 28 Mei 2025, terdiri dari penyampaian materi tentang PMT berbasis pangan lokal dan praktik pengolahan makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil. Evaluasi pengetahuan melalui pre-test dan post-test menggunakan kuesioner. Keterampilan dievaluasi dengan observasi pada saat praktik pengolahan. Pelatihan menghasilkan peningkatan skor pengetahuan kader posyandu dari 95,4 menjadi 99,4, dan peningkatan keterampilan tentang ketepatan penggunaan jumlah bahan pangan dan porsi PMT untuk ibu hamil dan balita.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> balita; ibu hamil; kader; PMT</p>2025-10-31T02:19:07+00:00Copyright (c) 2025 Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal