Peningkatan Pengetahuan Siswa SMK Jurusan Tata Boga tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP)
Abstract
Food Additives (BTP) are materials added to food to affect the taste, color, aroma, shape and properties of a food product, as well as maintain or improve nutritional value, inhibit food damage, maintain food freshness, improve food appearance. Vocational high school students majoring in culinary arts often use BTP for food products. This activity aims to improve students' knowledge about BTP at SMKN 33 Jakarta. The theme raised is ACETATE: Observe Carefully Food Additives that are Safe for the Body. The number of participants involved was 56 students. The series of activities began with a pretest, presentation of materials, discussion, games and posttest. The materials provided include; session 1: understanding and types of BTP, session 2: BTP that is safe to use and dangerous, session 3: characteristics of foods that use dangerous BTP and the impact of BTP on the body. The method used was counseling using powerpoint. The results of student knowledge before and after participating increased in the good category by 78.6%. It was seen that 41 students had an increase in knowledge scores on the posttest.
Keywords: Food additives; nutrition education; adolescent
Abstrak: Jurusan tata boga merupakan salah satu jurusan SMK yang saat ini mulai berkembang sesuai dengan kebutuhan dan minat. Siswa SMK jurusan tata boga sering mempergunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) untuk membuat produk makanannya. Berdasarkan hasil pengamatan awal dan diskusi dengan guru SMKN 33, ditemukan bahwa sebagian besar siswa belum terpapar banyak mengenai BTP alami dan sintesis, serta belum terbiasa membaca label pangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan pengetahuan siswa tentang BTP di SMKN 33 Jakarta. Jumlah partisipan yang terlibat sebanyak 56 siswa. Adapun rangkaian kegiatan dimulai dengan pretest, pemaparan materi dengan ceramah, lalu dilanjutkan dengan diskusi, games dan posttest. Materi mencakup pengertian dan jenis BTP, BTP yang aman dan berbahaya, ciri makanan dengan BTP berbahaya, serta dampaknya bagi tubuh. Media yang digunakan dengan penyuluhan menggunakan powerpoint. Hasil yang diperoleh yaitu sebelum edukasi, sebanyak 25% siswa berada pada kategori pengetahuan baik, dan setelah edukasi, jumlah tersebut meningkat menjadi 78,6%. Selain itu, 41 siswa mengalami peningkatan nilai pengetahuan pada saat posttest.
Kata kunci: Bahan tambahan pangan; edukasi gizi; remaja
References
Badriyah, L., & Syafei, A. (2019). Persepsi dan Perilaku Membaca Label Pangan dan Informasi Gizi pada SIswa SMK Wijaya Kusuma. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 8(4), 167–174.
BPOM. (2019). Kategori Pangan.
Cahya, A. P., & Jati, M. B. N. (2023). Gemar Konsumsi Makanan Sumber Serat (GEMAS) Pada Remaja di SMA Santo Bellarminus, Bekasi. Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal, 6(4), 518–523. https://doi.org/10.33330/jurdimas.v6i4.2266
Dwi Rahayu, D., Bayani, C., Alya Binurika, B. M., Agesti Ayu, L., Fitrianingsih, L., & Shofuh, A. (2022). Kandungan Formalin dan Boraks pada Makanan Jajanan: Studi Literatur Formalin and Borax Content in Snacks Food: Literature Study. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 14(2), 82–90.
Ganiem, L. M., Pandjaitan, R. H., & Hani, R. (2023). Sosialisasi dan Membangun Tanggung Jawab Sosial Individu Siswa SMKN 60 Jakarta Terkait CHSE Socialization and Building Individual Social Responsibility of SMKN 60 Jakarta Students Regarding CHSE. SAFARI : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indpnesia, 3(2), 91–103.
Hajijah, R. N., & Retnaningsih, R. (2024). The The Influence of Knowledge and Risk Perception on Food Label Reading Behavior among Adolescents in Rural and Urban Areas of Bogor. Journal of Consumer Sciences, 9(1), 82–101. https://doi.org/10.29244/jcs.9.1.82-101
Hevira, L., Alwinda, D., & Hilaliyati, N. (2020). Analisis pewarna Rhodamin B pada kerupuk merah di Payakumbuh. CHEMPUBLISH JOURNAL, 5(1), 27–35. https://doi.org/10.22437/chp.v5i1.7912
Iswoyo, & Kunarto, B. (2022). Peningkatan Pemahaman Keamanan Pangan dan Bahan Tambahan Pangan yang Aman Bagi Siswa SMK Negeri 6 Kendal. Jurnal Tematik, 4, 118–125.
Lestari, M. F. (2020). EDUKASI ZAT ADITIF PADA JAJANAN SEKOLAH DARI PERSPEKTIF KESEHATAN. Prosiding PKM-CSR, 3, 2655–3570.
Marlina, P. W. N., Rasmada, S., Wulandari, A. M. P., Miensugandhi, A. P. C., Dampang, D. P., & Jati, M. B. N. (2024). Peningkatan Pengetahuan Dan Praktik Ibu Balita Tentang Komposisi Dan Informasi Nilai Gizi Makanan Kemasanan. Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal, 7(2), 292–298. https://doi.org/10.33330/jurdimas.v7i2.3204
Muzakir, H., Ashari, C. R., & Listiowaty, E. (2023). Edukasi Zat Aditif Makanan dan Jajanan Sehat Pada Pelajar. Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi, 2(2), 103–108. https://doi.org/10.34312/ljpmt.v2i2.19692
Permenkes. (1999). PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1168/MENKES/PER/X/1999.
Pramesti, C. D., Ginting, M., & Rafiony, A. (2025). PENGARUH EDUKASI GIZI MENGGUNAKAN APLIKASI QUIZIZZ TERHADAP PENGETAHUAN , KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA SISWA DI SMP NEGERI 19 THE EFFECT OF NUTRITION EDUCATION USING QUIZIZZ APPLICATION ON KNOWLEDGE , VEGETABLE AND FRUIT CONSUMPTION ON STUDENTS AT SMP NEG. Media Gizi Khatulistiwa, 2(2), 30–36.
Ricco Habil, & Berlianti, B. (2023). Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Kesehatan Lansia dalam Pengasuhan Keluarga di Lingkungan IV Galang Kota. SOSMANIORA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 2(1), 108–121. https://doi.org/10.55123/sosmaniora.v2i1.1764
Sartika, R. A. D. (2021). Penerapan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Gizi terhadap Perilaku Sarapan Siswa Sekolah Dasar. Kesmas: National Public Health Journal, 7(2), 76. https://doi.org/10.21109/kesmas.v7i2.66
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan. (2012).
Utari Gita Setyawati, & Trias Mahmudiono. (2023). The Level of Education, Business Age and Knowledge of Food Additives and Methanil Yellow: A Study among Online Noodle Sellers (GoFood and GrabFood) in East Surabaya. Media Gizi Indonesia, 18(1), 56–62. https://doi.org/10.20473/mgi.v18i1.56-62