Gemar Konsumsi Makanan Sumber Serat (GEMAS) Pada Remaja di SMA Santo Bellarminus, Bekasi

Aloysius Prima Cahya, Mateus Bagas Nugrohojati

Abstract


Abstract: Community service activities are carried out to increase awareness of adolescents to consume fiber source foods. These activities include: understanding fiber, the benefits of fiber for the body, types of fiber source foods, fiber source food groups (water-soluble and water-insoluble fiber), causes if rarely consume fiber source foods, and recommendations for consumption of fiber source foods in a day. The method is carried out in counseling. Starting with filling out the attendance list, filling out the pre-test, then being given nutritional education interventions about fiber using PowerPoint media, a 15-minute question and answer session, and closing with a post-test. Monitoring and evaluation are carried out 1 week after online counseling via Whatsapp call. It is hoped that students will keep in mind the material that has been delivered and apply it in their daily lives. The results of the assessment of knowledge about fiber-source foods in adolescents before being given counseling were 25% (good category), 65.6% (sufficient category), and 9.4% (less category). Meanwhile, the percentage of knowledge about fiber-source foods after counseling was 65.6% (good category), 31.3% (sufficient category), and 3.1% (less category). The results showed a change in knowledge in respondents before and after being given counseling about fiber source foods. The level of knowledge in adolescents influences the behavior and attitudes of adolescents in choosing the type of food to be consumed.       

Keywords: fiber; adolescents; fiber-source foods

 

Abstrak: Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan guna meningkatkan kesadaran remaja untuk mengonsumsi makanan sumber serat. Kegiatan tersebut meliputi: pengertian serat, manfaat serat untuk tubuh, jenis makanan sumber serat, kelompok makanan sumber serat (serat larut dalam air dan tidak larut dalam air), penyebab jika jarang konsumsi makanan sumber serat dan anjuran konsumsi makanan sumber serat dalam sehari. Metode yang dilakukan yaitu penyuluhan. Diawali dengan pengisian daftar hadir, mengisi pre-test, kemudian diberikan intervensi edukasi gizi mengenai serat menggunakan media power point, sesi tanya jawab selama 15 menit dan ditutup dengan post-test. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan 1 minggu setelah penyuluhan secara online melalui Whatsapp call. Diharapkan siswa/i tetap mengingat materi yang telah disampaikan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penilaian pengetahuan tentang makanan sumber serat pada remaja sebelum diberikan penyuluhan yaitu sebesar 25% (kategori baik), 65.6% (kategori cukup) dan 9.4% (kategori kurang). Sedangkan persentase pengetahuan tentang makanan sumber serat setelah diberikan penyuluhan yaitu sebesar 65.6% (kategori baik), 31.3% (kategori cukup) dan 3.1% (kategori kurang). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perubahan pengetahuan pada responden sebelum dan setelah diberikan penyuluhan tentang makanan sumber serat. Tingkat pengetahuan pada remaja memiliki pengaruh terhadap perilaku dan sikap remaja dalam memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi.

Kata kunci: serat; remaja; makanan sumber serat

Full Text:

PDF

References


Agus Santoso. (2011). Serat Pangan (Die-tary Fiber) Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan. Diakses dari : https://fmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Pinki-A-Serat-dan-manfaatnya-bg-kesehatan-74-129-1-SM.pdf

Amanah Nindi Risti, Agung Fred, Par’i Holil M, Fauziyah, Rr. N., Syahida-tunnisa, & Ulfah Sofindra. (2019). Edukasi Gizi Dengan Permainan Komunikata. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bandug, 11(1), 157–164.

Amanda, E. N., Anggraini, D., Hasni, D., & Jelmila, S. N. (2022). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Pent-ingnya Konsumsi Serat Untuk Mencegah Konstipasi Pada Masyara-kat Kelurahan Rengas Condong Kecamatan Muara Bulian /Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 9(2), 219–226.

Amanina, A. (2015). Hubungan Asupan Karbohidrat Dan Serat Dengan Ke-jadian Dm Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Surakarta. Uni-versitas Muhammadiyah Surakarta, 1–12.

Budianto, & Novendy. (2018). Hubungan Konsumsi Serat Dengan Kejadian Konstipasi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanaga-ra Periode 1-13 Maret 2015. Ta-rumanagara Medical Journal, 1(1), 35–40.

Fitriani, R., Purwara Dewanti, L., Kuswari, M., Gifari, N., & Wahyuni, Y. (2020). Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Seimbang, Citra Tubuh, Tingkat Kecukupan Energi Dan Zat Gizi Makro Dengan Status Gizi Pada Siswa. Gorontalo Journal Health And Science Community, 4(1).

Harti, A. D., Indriasari, R., & Hidayanti, H. (2019). Hubungan Pola Konsumsi Pangan Sumber Serat Dengan Kejadi-an Overweight Pada Remaja Di Smp Negeri 3 Makassar. Jgmi: Journal Of Indonesian Community Nutrition, 8(2).

Kadir, A. A. (2016). Kebiasaan Makan Dan Gangguan Pola Makan Serta Pengaruhnya Terhadap Status Gizi Remaja.

Lestari, P. (2020). Hubungan Pengetahuan Gizi, Asupan Makanan Dengan Status Gizi Siswi Mts Darul Ulum. Sport And Nutrition Journal, 2(2), 73–80.

Lockyer, S., & Stanner, S. (2016). Coconut Oil - A Nutty Idea? Nutrition Bulletin, 41(1), 42–54.

Mahmudah, U., & Puspita, S. (2020). Pengaruh Penggunaan Media Cakram Gizi Terhadap Pengetahuan Remaja Mengenai Konsumsi Buah Dan Sayur. Ilmu Gizi Indonesia, 03(02), 155–162.

Rahman, N., Utami Dewi, N., & Armawaty Fitra. (2016). Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Makan Pada Remaja Sma Negeri 1 Palu. Jurnal Preventif, 7(1), 43–52.

Rantika Nopi, & Rusdiana Taofik. (2018). Artikel Tinjauan : Penggunaan Dan Pengembangan Dietary Fiber. Farmaka, 16(02), 152–162.

Rohmalia, D., & Kushargina, R. (2021). Pentingnya Penuhi Asupan Serat Dengan Kebun Gizi (Pesan Kenzi). Jurnal Abmas Negeri (Jagri), 2(2), 69–76.

Sartika, W., Herlina, S., Qomariah, S., & Juwita, S. (2021). Teman Sebaya Berpengaruh Terhadap Kejadian Gizi Lebih Pada Remaja Di Era Pandemi Covid 19. Mj (Midwifery Journal), 1(1), 282–288.

Sitorus, C. E., Mayulu, N., & Wantania, J. (2020). Hubungan Konsumsi Fast Food, Makanan/ Minuman Manis Dan Aktifitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Dan Status Gizi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Journal Of Public Health And Community Medicine, 1(4), 10–17.

Thasim, S., Syam, A., & Najamuddin, U. (2013). Pengaruh Edukasi Gizi Ter-hadap Perubahan Pengetahuan Dan Asupan Zat Gizi Pada Anak Gizi Lebih Di Sdn Sudirman 1 Makassar Tahun 2013.




DOI: https://doi.org/10.33330/jurdimas.v6i4.2266

Article Metrics

Abstract view : 235 times
PDF - 187 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.