Pemberdayaan Kelompok Tani Al-Hidayah Melalui Diversifikasi Produk Turunan Labu Madu
Abstract
Kelompok Tani Al-Hidayah merupakan KT yang mengusahakan beberapa komoditas hortikultura, dimana salah satunya adalah labu madu (Cucurbita moschata). Meskipun dari aspek budidaya petani menguasai praktek pertanian labu madu, terdapat beberapa persoalan yang dihadapi oleh petani labu madu di KT Al-Hidayah. Pertama adalah harga jual buah labu madu yang rendah sebab tidak banyak konsumen yang menginginkan labu madu. Kedua adalah sulitnya pemasaran buah labu madu meskipun secara budidaya tidak sulit dilakukan. Tujuan kegiatan yaitu (1) meningkatkan nilai tambah buah labu madu melalui pengolahan labu madu, serta (2) diversifikasi produk turunan labu madu. Kegiatan yang dilakukan adalah pengembangan produk melalui diversifikasi produk turunan olahan labu madu, pelatihan penanganan produk higienis, dan peningkatan pemasaran offline dan online. Kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi mitra dalam membuat produk-produk turunan labu madu sebab dengan produk turunan, dapat menciptakan diversifikasi income dan menjamin pemasaran labu madu.
References
Akhtar, S., LI, G. cheng, Nazir, A., Razzaq, A., Ullah, R., Faisal, M., Naseer, M. A. U. R., & Raza, M. H. (2019). Maize production un-der risk: The simultaneous adop-tion of off-farm income diversifi-cation and agricultural credit to manage risk. Journal of Integra-tive Agriculture, 18(2), 460–470. https://doi.org/10.1016/S2095-3119(18)61968-9
Ariyanti, M., & Suminar, E. (2021). Teknologi budidaya labu madu dan pemanfaatannya sebagai pangan alternatif di Desa Pasigaran, Sumedang, Jawa Bar-at. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 10(2), 159–162. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v10i2.32340
Auad, L. I., Ginani, V. C., Dos, E., Leandro, S., Stedefeldt, E., Costa, A., Nunes, S., Nakano, E. Y., & Zandonadi, R. P. (2019). Brazilian food truck consumers’ profile, choices, preferences, and food safety importance perception. Nutriens, 11(5), 1–14. https://doi.org/10.3390/nu11051175
Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik Indonesia 2021. In Statistik Indo-nesia 2020 (Vol. 1101001). https://www.bps.go.id/publication/2020/04/29/e9011b3155d45d70823c141f/statistik-indonesia-2020.html
Badan Pusat Statistik. (2022). Kecamatan Suwawa Selatan Angka 2022.
Breidert, C. (2006). Estimation of Willingness-to-Pay. Deutscher Universitats-Verlag.
Dari, L., & Yaro, N. S. (2016). Nutri-tional composition and storage of butternut squash. Ghana Journal of Horticulture, 12(1), 25–31. www.journal.ghih.org
Handayani, S. (2018). Analisis potensi hasil penjualan terhadap kelancaran pembayaran barang konsinyasi pada toko pakaian PD. Pasar Tingkat Lamongan. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Is-lam Lamongan, 3(3), 863–872.
Li, H. (2020). Evaluation of bioactivi-ty of butternut squash (Cucurbita moschata D.) seeds and skin. Food Science and Nutrition, 8(7), 3252–3261. https://doi.org/10.1002/fsn3.1602
Melović, B., Jocović, M., Dabić, M., Vulić, T. B., & Dudic, B. (2020). The impact of digital transfor-mation and digital marketing on the brand promotion, positioning and electronic business in Mon-tenegro. Technology in Society, 63. https://doi.org/10.1016/j.techsoc.2020.101425
Pomalingo, N., Rantelinggi, D., & Sirajuddin, Z. (2022). Potensi ekonomi kelapa melalui pemanfaatan produk turunan kelapa di Kabupaten Gorontalo. Buletin Poltanesa, 23(2), 792–798. https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i2.1335
Rahmadanih, Bulkis, S., Arsyad, M., Amrullah, A., & Viantika, N. M. (2018). Role of farmer group in-stitutions in increasing farm pro-duction and household food security. IOP Conference Series: Earth and Environmental Sci-ence, 157(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/157/1/012062
Sartika, D., Saluza, I., & Roswaty, R. (2021). Pemanfaatan social ad-vertising sebagai media promosi produk puan makanan khas Pa-lembang. Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal, 4(3), 269–274. https://doi.org/10.33330/jurdimas.v4i3.1148
Sirajuddin, Z. (2021). Diversifikasi pendapatan petani jagung di Desa Isimu Raya, Kabupaten Gorontalo. Manajemen Agribisnis, 21(2), 141–149.